JAKARTA: Pemerintah disarankan untuk menunda rencana penerbiatan obligasi sukuk global senilai US$1 miliar sampai dengan tahun depan karena tingginya volatilitas pasar global saat ini.Analis Obligasi PT Trimegah Securities Tbk Imam MS mengatakan pasar global masih akan dipengaruhi oleh krisis utang di Eropa dan sentimen dipangkasnya proyeksi pertumbuhan ekonomi AS oleh The Fed."Saat ini momentumnya tidak tepat. Jika dipaksakan, yield-nya bisa kena tinggi," katanya saat dihubungi Bisnis, hari ini.Dari sisi kebutuhan pembiayaan, dia menilai realisasi penerbitan surat utang pemerintah sudah mencapai 80%-an dari target sehingga kekurangannya bisa ditutup melalui penerbitan obligasi di dalam negeri. "Jadi sebaiknya ditunda karena sentimen positif dari Eropa sifatnya temporer," jelasnya.Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto belum mau mengungkapkan apakah rencana penerbitan sukuk global akan ditunda atau tidak. "Kami tidak katakan terbit atau tidak, kalau market tidak memungkinkan ya tidak diterbitkan," katanya.Selain faktor market timing, terang Rahmat, penerbitan sukuk global juga tergantung pada kebutuhan pembiayaan pemerintah selama setahun. "Kalau nggak membutuhkan meski market timingnya bagus, ya tidak akan diterbitkan juga," jelasnya.Sejauh ini, Rahmat masih enggan mengungkapkan perihal proses penerbitan sukuk global yang rencana awalnya akan diterbitkan pada kuartal ketiga tahun ini. "Transaksi ini dilakukan secara private placement yang ada aturannya di mana kami harus membatasi publikasi dari transaksi-transaksi yang dilakukan. Nanti pada saatnya akan diumumkan," ujarnya.Dalam rangka penerbitan sukuk global ini, pemerintah telah menunjuk tiga penjamin emisi (underwriter) yaitu Citi, HSBC Securities, dan Standard Chartared Bank (Stanchart). Penerbitan sukuk global untuk pertama kalinya dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada 23 April 2009 senilai US$650 juta atau terbesar di Asia sejak 2007.Jenis sukuk global yang diterbitkan adalah Indo-Sukuk Al Ijarah dengan tingkat kupon tetap sebesar 8,8%. Pada saat ditawarkan, sukuk yang memiliki tenor 5 tahun itu mengalami kelebihan permintaan hingga tujuh kali lipat.Secara geografis, sukuk global Indonesia terdistribusi ke wilayah Timur Tengah dan investor dari negara Islam sebesar 30%, Asia dan Indonesia sebesar 40%, Amerika Serikat 19%, dan Eropa 11%. Sementara itu, distribusi berdasarkan jenis investor terdiri dari manajer investasi 45%, bank 37%, investor ritel 14%, asuransi dan dana pensiun sebesar 4%.(mmh)
Pemerintah disarankan tunda penerbitan sukuk global
JAKARTA: Pemerintah disarankan untuk menunda rencana penerbiatan obligasi sukuk global senilai US$1 miliar sampai dengan tahun depan karena tingginya volatilitas pasar global saat ini.Analis Obligasi PT Trimegah Securities Tbk Imam MS mengatakan pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Intan Permatasari
Topik
Konten Premium