Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barito masih rugi Rp7,41 miliar

JAKARTA: PT Barito Pacific Tbk masih menderita rugi bersih Rp7,41 miliar per 30 September 2011, turun 94,70% dari posisi periode yang sama tahun lalu Rp139,78 miliar.Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan yang dipublikasikan hari ini, kerugian

JAKARTA: PT Barito Pacific Tbk masih menderita rugi bersih Rp7,41 miliar per 30 September 2011, turun 94,70% dari posisi periode yang sama tahun lalu Rp139,78 miliar.Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan yang dipublikasikan hari ini, kerugian disebabkan kenaikan rugi bersih 27,33% menjadi Rp342,08 miliar.Meski merugi, perseroan yang dikendalikan pengusaha Prajogo Pangestu ini mencetak kenaikan pendapatan 23,25% menjadi Rp15,10 triliun dengan kontribusi terbesar atau 99,49% berasal dari usaha petrokimia.Sementara itu, sisanya disumbang unit usaha pengolahan kayu Rp46,04 miliar, unit usaha perkebunan Rp2,78 miliar, dan pendapatan sewa serta lainnya Rp29,43 miliar.Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga dilaporkan naik 24,60% menjadi Rp14,32 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp11,49 triliun.Kenaikan beban pokok penjualan tersebut mengakibatkan laba kotor perseroan hanya naik tipis 2,91% menjadi Rp785,55 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu Rp763,34 miliar.DiversifikasiSenior Vice President Investor Relations PT Barito Pacific Tbk Agustino Sudjono sebelumnya menyatakan perseroan berencana mendiversifikasi unit usaha agar tidak bergantung pada unit petrokimia saja."Kontribusi petrokimia sangat besar untuk Barito. Jika terjadi fluktuasi siklus maka efeknya akan besar terhadap perseroan," katanya.Menurut dia, unit-unit usaha yang saat ini tengah dilirik perseroan adalah usaha di sektor sumber daya alam seperti energi dan pertambangan.Saat ini perseroan diketahui tengah menjajaki untuk mengakuisisi perusahaan tambang batu bara dengan menyediakan dana investasi sekitar US$50 juta untuk memuluskan rencana ekspansi tersebut.Perseroan yang didirikan pada 1979 saat ini memiliki empat unit usaha yaitu di bidang kehutanan, petrokimia, properti, dan perkebunan.Unit usaha petrokimia dijalankan oleh empat anak usahanya yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Chandra Asri, PT Styrindo Mono Indonesia, dan PT Petrokimia Butadiene Indonesia.Pada penutupan perdagangan, hari ini, harga saham emiten berkode BRPT itu ditutup menguat 10 poin atau 1,23% pada level Rp820 per saham, membentuk kapitalisasi pasar Rp5,72 triliun. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper