Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement raup laba Rp2,9 triliun

JAKARTA: Dalam periode Januari-September 2011, produsen semen terbesar kedua nasional PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan laba bersih Rp2,59 triliun atau naik tipis 8,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp2,38 triliun.Sekretaris

JAKARTA: Dalam periode Januari-September 2011, produsen semen terbesar kedua nasional PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan laba bersih Rp2,59 triliun atau naik tipis 8,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp2,38 triliun.Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean menerangkan kenaikan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bersih sebesar 20,6% menjadi Rp9,78 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp8,11 triliun."Ini didukung oleh kuatnya penjualan demestik ditambah kenaikan harga domestik sebesar 3% pada Oktober 2010 dan 1,5% pada Juli 2011," katanya dalam rilis yang diperoleh Bisnis, sore ini.Total volume penjualan perseroan sampai dengan kuartal ketiga tahun ini mencapai 11,4 juta ton atau lebih tinggi 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 10,2 juta ton. Pangsa pasar perseroan pun naik tipis menjadi 31,3% dari sebelumnya 31,1% pada kuartal ketiga tahun lalu.Laba kotor perseroan dilaporkan hanya naik 12% menjadi Rp4,59 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,09 miliar. "Tapi margin laba kotor turun menjadi 46,9% dari 50,5% yang dikarenakan kenaikan harga yang telah diterapkan sejauh ini tidak dapat mengompensasi kenaikan biaya energi," jelas dia.Dalam rangka mengimbangi kenaikan biaya energi tersebut, lanjut Sahat, perseroan akan tetap meneruskan upaya efisiensi biaya dengan mengoptimalkan pembelian dan operasional supply chain. "Penguatan nilai rupiah terhadap dollar AS pada tahun ini juga memberi sedikit dampak positifi di mana sekitar 60% dari pembelian perseroan adalah dalam dollar AS," tambah dia.Lebih lanjut Sahat mengungkapkan posisi kas dan setara kas perseroan terus mengalami penambahan di mana per 30 September posisi kas yang dicatatkan mencapai Rp5,83 triliun."Belanja modal untuk tahun ini diperkirakan sekitar US$100 juta termasuk biaya untuk pembangunan unit penggilingan semen baru di Pabrik Citeureup, beberapa proyek optimalisasi, proyek logistik, dan beberapa batching plant & truk mixer," ungkap dia. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper