Kewajiban Semen Gresik naik 27%

JAKARTA: Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, total kewajiban produsen semen terbesar nasional PT Semen Gresik Tbk naik Rp930,26 miliar (27%) menjadi Rp4,35 triliun dibandingkan dengan outstanding pada akhir tahun lalu Rp3,42 triliun.Akibatnya rasio utang terhadap modal perseroan (debt to equity ratio/DER) naik menjadi 0,32 kali dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu 0,28 kali.Sekretaris Perusahaan Semen Gresik Sunardi Prionomurti menerangkan kenaikan total kewajiban disebabkan penambahan penarikan utang sindikasi bank Rp773,25 miliar untuk pembangunan pabrik baru Semen Tonasa V dan pembangunan power plant di Tonasa."Manajemen perseroan berpendapat kenaikan kewajiban tersebut akan berdampak positif bagi perseroan," katanya dalam keterangan resmi pada akhir pekan lalu.Direktur Keuangan Semen Gresik Ahyanizzaman pernah mengungkapkan perseroan saat ini memiliki tingkat leverage yang cukup bagus. Kapasitas utang yang dihimpun perseroan bisa mencapai Rp15 triliun atau 3 kali EBITDA perseroan.Tiga lembaga keuangan internasional, menurut dia, telah menyatakan minatnya untuk mendanai kebutuhan belanja modal Semen Gresik tahun depan yang mencapai US$900 juta-US$1 miliar.Merujuk laporan keuangan tidak diaudit perseroan per 30 September, disebutkan perseroan mengantongi fasilitas pinjaman sindikasi senilai maksimal Rp3,55 triilun dengan Bank Mandiri (selaku pimpinan sindikasi), BRI, Bank Jatim, dan Bank Sulawesi.Jumlah tersebut setara dengan 68% dari jumlah nilai investasi untuk Tonasa V dan pembangkit listriknya. (tw)