JAKARTA:Laba bersih PT Yanaprima Hastapersada Tbk pada periode 9 bulan pertama tahun ini melorot 17,25% menjadi Rp13,21 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp15,97 miliar.Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar [rodusen karung plastik dan kantong semen ini turut melorot 16,67% menjadi Rp20 per saham dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp24 per saham.Merujuk laporan keuangan tidak diaudit perseroan yang dipublikasikan, hari ini, penurunan kinerja laba bersih tersebut terjadi akibat membengkaknya beban pokok penjualan sebesar 7,21% menjadi Rp243,43 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp227,07 miliar.Penjualan bersih yang dibukukan perseroan tercatat naik 5,44% menjadi Rp279,03 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu Rp264,61 miliar.Sebagian besar penjualan perseroan yaitu Rp245,65 miliar untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal sementara sisanya sebesar Rp33,38 miliar diperoleh dari hasil ekspor.Sampai dengan akhir tahun ini, perseroan menargetkan perolehan penjualan sebesar Rp379 miliar atau naik tipis 8,9% dibandingkan pencapaian tahun lalu.Sementara untuk laba bersih, perseroan memproyeksikan bisa tumbuh 9,5% menjadi sebesar Rp23 miliar dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar Rp21 miliar. (faa)
Beban penjualan membengkak, laba Yanaprima turun 17%
JAKARTA:Laba bersih PT Yanaprima Hastapersada Tbk pada periode 9 bulan pertama tahun ini melorot 17,25% menjadi Rp13,21 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp15,97 miliar.Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar [rodusen karung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
9 jam yang lalu