JAKARTA: Dalam periode sembilan bulan pertama tahun ini, produsen semen terbesar ketiga nasional PT Holcim Indonesia Tbk membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp740,22 miliar atau naik 19,50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp619,41 miliar.
Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar naik 19,75% menjadi Rp97 per saham dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun lalu Rp81 per saham.
Dalam laporan keuangan konsolidasi yang dirilis perseroan hari ini, kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan kenaikan penjualan sebesar 26,15% menjadi Rp5,41 triliun dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu Rp4,29 triliun.
Meski beban pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar 29,14%, perseroan yang dipimpin oleh Eamon John Ginley itu masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 21,20% menjadi Rp1,96 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,62 triliun.
Akibatnya, margin laba kotor perseroan per kuartal ketiga tahun ini hanya turun tipis 1,5% menjadi 36,22% dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun lalu 37,72%.
Adapun untuk laba usaha, perseroan yang 80,64% sahamnya dikuasai oleh Holderfin B.V itu mencetak kenaikan laba usaha sebesar 16,97% menjadi Rp1,18 triliun dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu Rp1,01 triliun.
Meski demikian, perseroan masih mencatatkan penurunan margin laba usaha sebesar 1,71% menjadi 21,78% dibandingkan dengan margin laba usaha per kuartal ketiga tahun lalu sebesar 23,49%.
Kabar kinerja keuangan perseroan per kuartal III/2011 itu direspon positif oleh pasar. Sampai dengan penutupan perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode SMCB itu ditutup menguat 30 poin atau 1,56% pada level Rp1.950 per saham. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp14,94 triliun dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earnings ratio/PER) sebanyak 15,85 kali. (sut)