Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kertas Basuki lagi-lagi rugi

JAKARTA: Produsen kertas PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk kembali membukukan rugi bersih sebesar Rp13,17 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan yang dipimpin oleh Gani Bustan itu masih

JAKARTA: Produsen kertas PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk kembali membukukan rugi bersih sebesar Rp13,17 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan yang dipimpin oleh Gani Bustan itu masih membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp74,31 miliar.Berdasarkan laporan keuangan per 30 September yang disampaikan perseroan, hari ini, rugi bersih tersebut disebabkan oleh besarnya beban pokok usaha yang mencapai Rp10,66 miliar.Sementara pendapatan usaha yang dibukukan hanya Rp7,97 miliar atau anjlok 86,38% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu Rp58,53 miliar.Akibatnya, perseroan harus menderita rugi kotor sebesar Rp2,68 miliar dari periode sama tahun lalu yang membukukan laba kotor sebesar Rp1,34 miliar.Rendahnya pendapatan usaha tersebut disebabkan oleh masih kecilnya kapasitas produksi yang dimiliki perseroan saat ini.Meski demikian, selama periode Januari-September itu Kertas Basuki mencatatkan penurunan kewajiban sebesar 52,65% atau Rp75,59 miliar akibat adanya konversi utang ke modal, pembayaran utang pajak atas premi pinjaman, dan pembayaran imbalan pascakerja yang terutang.Kuartal II/2012Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Tiur Simamora sebelumnya memperkirakan perseroan baru akan kembali membukukan laba bersih pada kuartal kedua tahun depan.Perseroan yang 17,27% sahamnya dikuasai oleh Riverton Group Holdings Limited ini menderita kerugian sejak 2010 sebesar Rp436,25 miliar setelah mencatatkan laba bersih sebesar Rp20,15 miliar pada 2009.Tahun ini, perseroan diperkirakan masih akan menderita kerugian akibat belum beroperasinya paper machine (PM) 2.Menurut Tiur, perseroan akan mencatatkan keuntungan setelah paper machine 2 beroperasi. Selama ini penyelesaian pembangunan PM 2 yang tinggal 10% itu masih terkendala masalah pendanaan.Dana yang dibutuhkan perseroan untuk menyelesaikan pembangunan PM 2 mencapai US$50-55 juta. Pembangunan PM 2 tersebut diharapkan dapat mendongkrak kapasitas produksi perseroan hingga 15 kali lipat menjadi 150.000 ton per tahun dari tahun-tahun sebelumnya sekitar 10.000 ton per tahun.Dia optimistis pinjaman itu akan segara dapat dicairkan dalam waktu dekat seiring telah membaiknya rasio utang perseroan pasca konversi saham atas utang perseroan senilai Rp51,92 miliar. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper