Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga bahan baku turun, laba Indo Acidatama meroket 313%

JAKARTA: Laba bersih perusahaan ethanol terbesar di Indonesia PT Indo Acidatama Tbk selama 9 bulan pertama tahun ini melonjak 313,93% menjadi Rp15,12 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3,65 miliar.Sampai dengan pukul 13.33 WIB,

JAKARTA: Laba bersih perusahaan ethanol terbesar di Indonesia PT Indo Acidatama Tbk selama 9 bulan pertama tahun ini melonjak 313,93% menjadi Rp15,12 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3,65 miliar.Sampai dengan pukul 13.33 WIB, harga saham emiten berkode SRSN itu diperdagangkan menguat 1,0 poin atau 1,92% pada level Rp53 per saham. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasarnya Rp319,06 miliar dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earnings ratio/PER) sebanyak 14,95 kali.Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar perseroan ikut melonjak 311,48% menjadi Rp2,51 per saham dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp0,61 per saham.Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2011 yang sampaikan, hari ini, lonjakan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan laba sebelum pajak penghasilan yang mencapai 171,53% menjadi Rp21,29 miliar dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun lalu Rp7,84 miliar.Adapun pendapatan perseroan yang dipimpin oleh Budhi Moeljono itu dilaporkan hanya naik 11,74% menjadi Rp276,43 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu Rp247,91 miliar.Tahun ini, perseroan menargetkan perolehan laba sebelum pajak mencapai Rp34,05 miliar atau melonjak 140% dibandingkan dengan pencapaian 2010 sebesar Rp14,18 miliar.Seiring dengan itu, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai Rp357,06 miliar atau tumbuh 4,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp342,87 miliar. Laba usaha perseroan diproyeksikan meningkat signifikan sebesar 78,8% menjadi Rp41,80 miliar dibandingkan dengan pencapaian pada 2010 sebesar Rp23,38 miliar.Sementara untuk beban pokok penjualan, perseroan berupaya menekannya dengan melakukan efisiensi pada pos penggunaan bahan baku. Dengan begitu, perseroan memproyeksikan beban pokok penjualan hanya naik tipis  0,1% menjadi Rp279,81 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp275,04 miliar.Direktur Keuangan Indo Acidatama Wong Lucas Yoyok Nurcahyo sebelumnya menjelaskan proyeksi tersebut didasarkan pada sejumlah asumsi a.l. turunnya harga bahan baku tetes tebu pada semester II/2011 dan tren kenaikan harga minyak yang akan mengerek harga salah satu produk yakni ethyl asetat.Selain itu, perseroan juga akan fokus melakukan efisiensi penggunaan bahan baku dengan tetap menjaga kualitas produk.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper