JAKARTA: Perusahaan petrokimia terintegrasi di bawah kendali pengusaha Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, berencana mencari pinjaman baru sekitar US$150 juta-US$250 juta untuk mendanai penyelesaian pembangunan pabrik butadine dan butene-1.
Corporate Secretary & Investor Relations Director Chandra Asri Suryandi menerangkan manajemen telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menjaminkan aset perusahaan senilai US$850 juta.
"Asetnya sebenarnya sudah dijaminkan untuk bond yang terbit US$230 juta, makanya sekarang di share dengan bond holders," katanya hari ini.
Dia menuturkan proses pembangunan pabrik butadiene dan butine-1 yang menelan biaya investasi masing-masing sebesar US$120 juta dan US$25 juta tersebut sedang berlangsung dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2013.
"Target realisasi pinjamannya secepatnya. Tenornya antara 5-7 tahun," ujarnya.
Suryandi menambahkan jika ada kelebihan dana, kemungkinan akan dialokasikan untuk ekspansi pembangunan pabrik polietilene dan ekspansi crackers.
"Untuk ekspansi polietilene dan crackers kan rencananya akan didanai dari right issues yang ditunda karena gejolak pasar global," terang dia.
Menurut dia, kemungkinan besar hajatan penerbitan saham baru tersebut baru akan terlaksana pada tahun depan. "Kemungkinan dana yang akan kami peroleh dari right issues sekitar US$300 juta-US$350 juta," ungkapnya. (arh)