Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Jual Saham Global Seret IHSG ke Zona Merah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,24% atau 15 poin di level 6.111,36, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,38% atau 23,26 poin ke level 6.103,1.
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual saham global turut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (10/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,24% atau 15 poin di level 6.111,36, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,38% atau 23,26 poin ke level 6.103,1.

Adapun pada akhir perdagangan Jumat (7/12), indeks Bisnis27 ditutup melemah 0,04% atau 0,24 poin ke level 550,45. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.078,63-6.121,78.

Tujuh dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 0,87% dan sektor finansial yang melemah 0,43%.

Di sisi lain, sektor pertanian dan industri dasar yang masing-masing melemah 0,4% dan 0,19% menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.

Dari 618 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 136 saham menguat, 255 saham melemah, dan 227 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing melemah 1% dan 0,91% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Di sisi lain, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang masing-masing menguat 0,54% dan 1,28% membatasi pelemahan IHSG hari ini.

IHSG mengikuti pelemahan di pasar saham global menyusul aksi jual di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan dan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China dapat menenggelamkan kemungkinan kesepakatan perdagangan.

Dilansir Reuters, investor juga menantikan pemungutan suara pada Selasa (11/12/2018) mengenai usulan Perdana Menteri Inggris Theresa May mengenai kesepakatan pemisahan Inggris dari Uni Eropa, yang tampaknya akan ditolak oleh parlemen

Indeks Shanghai Composite melemah 0,82%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 1,06%. Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 melemah masing-masing 1,89% dan 2,12%.

Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan perundingan perdagangan AS-China perlu mencapai akhir yang sukses pada 1 Maret atau Washington akan memberlakukan tarif baru.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng memanggil Duta Besar AS untuk China, Terry Branstad, dalam protes atas penangkapan CFO Huawei Technologies Co. Meng Wanzhou, dan mengatakan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

"Kekhawatiran terbesar untuk pasar ekuitas saat ini adalah konflik perdagangan AS-Cina dan insiden Huawei," kata Soichiro Monji, ekonom senior di Daiwa SB Investments di Tokyo, seperti dikutip Reuters..

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau juga bergerak melemah, di antaranya indeks PSEi Filipina (-1,51%), indeks FTSE KLCI Malaysia (-1,03%), dan indeks FTSE Straits Times Singapura (-1,04%).

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

(%)

BMRI

-1,33

ASII

-1,08

KLBF

-0,82

GGRM

-9,09

INDF

-0,45

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+0,54

UNTR

+1,28

TAMU

+8,92

MDIA

+21,43

TLKM

+0,27

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper