Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper Gold (MDKA) Segera Realisasikan Rights Issue

Emiten pertambangan mineral PT Merdeka Copper Gold Tbk., (MDKA) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana US$150 juta.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, (MDKA) Adi Adriansyah Sjoekri (tengah), General Manager Finance Suryadinata Tanu (kiri) dan General Manager Legal Eko Utomo Yuliawan, memberikan paparan publik, seusai RUPST dan RUPSLB di Jakarta, Senin (21/5/2018)./ANTARA-Audy Alwi
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, (MDKA) Adi Adriansyah Sjoekri (tengah), General Manager Finance Suryadinata Tanu (kiri) dan General Manager Legal Eko Utomo Yuliawan, memberikan paparan publik, seusai RUPST dan RUPSLB di Jakarta, Senin (21/5/2018)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan mineral PT Merdeka Copper Gold Tbk., (MDKA) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana US$150 juta.

Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri menyampaikan, dalam RUPSL hari ini, pemegang saham menyetujui rencana perseroan melakukan rights issue. Aksi korporasi ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Realisasinya dalam waktu dekat, kami akan terbitkan prospektusnya terlebih dahulu," tuturnya setelah paparan publik, Senin (21/5/2018).

Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 933,33 juta lembar saham baru. Nilai nominal adalah Rp100 per daham.

Harga pelaksanaan HMETD yang diperkirakan sebesar Rp2.250. Dengan melakukan PUT I, perseroan berharap memeroleh dana sebanyak-banyaknya US$150 juta.

Apabila pemegang saham MDKA tidak melaksanakan HMETD yang dimilikina dalam PUT I, maka kepemilikan pemegang saham tersebut akan terdilusi dengan jumlah keseluruhan maksimum sebesar 20,73%.

Perseroan berencana menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT I ini untuk belanja modal dan modal kerja.

Sesudah penawaran umum HMETD, jumlah saham ditempatkan dan disetor meningkat menjadi 4,50 miliar lembar dengan nominal Rp450,29 miliar, dari sebelumnya 3,57 miliar lembar saham dengan nominal Rp356,96 miliar.

Adapun, jumlah sisa saham dalam portepel setelah HMETD berkurang menjadi 6,50 miliar lembar dengan nilai Rp649,71 miliar dari sebelumnya 7,43 miliar lembar dengan nominal Rp743,04 miliar.

Adi menyampaikan, pada 2018 perusahaan mengalokasikan belanja modal US$90 juta. Sumber pendanaan berasal dari kas internal dan hasil dana right issue.

Alokasi dana paling besar digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi oksida menjadi 6 juta ton dari saat ini sebesar 4 juta ton. Namun, realisasi pencapaian 6 juta ton diperkirakan terlaksana pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper