Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan hari ini, Senin (14/5/2018), mengakhiri reli penguatan dua hari berturut-turut.
IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,68 poin di level 5.947,16, setelah dibuka dengan pelemahan 0,39% atau 23,37 poin di level 5.933,46. Adapun pada perdagangan Jumat (11/5), IHSG ditutup menguaat 0,83% atau 48,89 poin di posisi 5.956,83.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.853,44 – 5.947,16. Dari 579 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 133 saham menguat, 238 saham melemah, dan 208 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang merosot 1,77%, disusul sektor pertanian yang melemah 1,61%.
Adapun empat sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor perdagangan yang naik 0,33% dan konsumer yang menguat 0,25%.
Kinerja IHSG sempat merosot menyusul serangan teror bom terkini yang kembali mengguncang Surabaya. Bom dilaporkan meledak di parkiran Polrestabes Surabaya pagi tadi, Senin (14/5/2018), sekitar pukul 08.50 WIB.
Sebelum ledakan bom hari ini, juga terjadi ledakan bom di 3 gereja pada Minggu (13/5/2018) pagi, yakni GKI Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pantekosta.
Namun, peristiwa ledakan bom tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap kondisi pasar modal mapupun IHSG pada perdagangan hari ini.
Bahkan, secara mengejutkan transaksi saham yang terjadi di Jawa Timur menjadi yang terbesar kedua setelah Jabodetabek. Biasanya, kontribusi Jawa Timur dalam perdagangan hanya pada kisaran 3%. Namun hari ini, kontribusinya mencapai 5%, baik untuk buy maupun sell.
"Jabodetabek hanya 46%, biasanya 60% dan Jawa Timur cukup besar. Ini membuktikan peristiwa itu tidak berdampak," kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio di Gadung BEI, Senin (14/5/2018).
Dia menambahkan, pasar modal masih cukup menjanjikan untuk saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dari frekuensi perdagangan yang dinilai masih cukup tinggi. Tak hanya itu, jumlah investor yang masuk juga masih cukup besar yakni sekitar 200 investor hingga 300 investor per hari.
Bahkan, Tito mengklaim saat ini investor jangka panjang mulai masuk ke pasar saham. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya investor institusi yang masuk ke pasar modal, baik melalui saham langsung maupun reksa dana.
"Frekuensi masih sangat bagus dan kondisi pasar kita masih sangat likuid. Investor jangka panjang masuk, dan investor jangka pendek senang karena mereka saatnya beli," ujar Tito.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah meski hanya 0,05% atau 0,26 poin ke level 520,16, setelah dibuka dengan pelemahan 0,6%% atau 3,39 poin di posisi 517,03.
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau mayoritas menguat, dengan indeks SE Thailand yang naik 0,3% dan indeks FTSE Malay KLCI yang menguat 0,21%, sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,23%.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
TLKM | -2,48 |
BDMN | -2,83 |
GGRM | -1,07 |
BBNI | -0,91 |
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
BBCA | +0,99 |
HMSP | +1,07 |
BBRI | +0,95 |
INTP | +3,84 |
Sumber: Bloomberg