Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks berpotensi menguat meski capital outflow masih menjadi momok yang membayangi pergerakan pada perdagangan Selasa (27/3/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tersungkur 10,52 poin atau 0,16% ke level 6.200,17. Sektor saham pertambangan menjadi penahan pergerakan dengan penguatan 1,22% dan sektor saham industri dasar 0,89%.
Pergerakan IHSG berbanding terbalik dengan sejumlah bursa saham di Asia yang mencatatkan rebound pada penutupan perdagangan, Senin (26/3).
Adapun, penguatan sejumlah bursa saham di Asia yakni Indeks Nikkei 0,72%, Indeks TOPIX 0,38%, Indeks HangSeng 0,79%, dan Indeks KOSPI 0,84%.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa pergerakan IHSG berpola bullish counter attack bertahan di atas level 6.200. Indikasi menutup dengan jarak cukup memungkinkan menutup pergerakan di kisaran level 6.250.
Dia mengatakan indikator stokastik sedikit terkonsolidasi pasca optimistis menguat. Hal itu mengonfirmasi golden cross dengan RSI yang masih bergerak cukup rendah di zona oversold.
Baca Juga
“IHSG berpeluang menguat dengan rentang 6.175-6.260,” ujarnya dalam riset harian, Senin (26/3/2018).
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksikan peluang IHSG menguat pada pekan terakhir Maret 2018 masih terbuka lebar. Pasalnya, pola gerak indeks dalam rentang jangka panjang masih menunjukkan pola uptrend.
Dia menyebut kondisi itu didukung oleh kondisi perekonomian yang cukup stabil. Menurutnya, peluang terjadi kembali capital inflow masih cukup besar.
“Besok (27/3/2018) IHSG berpotensi menguat dengan rentang 6.081-6.288,” paparnya.
Indosurya Bersinar Sekuritas merekomendasikan saham SRIL, MYOR, TLKM, HMSP, BBNI, WTON, KLBF, ASRI, dan PWON.
Sementara itu, Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham ANTM, BBRI, INDY, INTP, PGAS, SMGR, ADRO, ELSA, SMSM, TINS, dan ADHI.