Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Korporasi Asing di Sektor Ini Bakal Melantai di Bursa

Sebanyak delapan perusahaan asing menyatakan minatnya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, dan ritel.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan  (kedua kiri) didampingi Direktur BEI Samsul Hidayat (kiri), Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi (kedua kanan), dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan, sekaligus membuka masa penawaran atau launching Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 014 di Jakarta, Jumat (29/9)./JIBI-Dedi Gunawan
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan (kedua kiri) didampingi Direktur BEI Samsul Hidayat (kiri), Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi (kedua kanan), dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan, sekaligus membuka masa penawaran atau launching Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 014 di Jakarta, Jumat (29/9)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak delapan perusahaan asing menyatakan minatnya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, dan ritel.

Jumlah ini menurun dibandingkan informasi yang disampaikan oleh BEI pada Januari lalu. Kala itu, BEI mengumumkan bahwa sebanyak 10 perusahaan asing yang memiliki 50% aset atau sumber pendapatan di Indonesia tetapi tercatat di bursa luar negeri siap melakukan dual listing.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan tersebut beroperasi di luar negeri dan di Indonesia. Sebagian merupakan perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di bursa efek luar negeri.

"Yang sudah datang sekitar delapan [perusahaan] menyatakan minat. Sektornya macam-macam ada perkebunan, pertambangan, ritel, dan lain-lain," katanya di Gedung BEI, Rabu (21/2/2018).

Berdasarkan informasi yang diterima BEI, mayoritas perusahaan tersebut ingin melakukan penawaran umum saham perdana untuk kebutuhan restrukturisasi, kebutuhan dana, serta menyebarkan saham kepada masyarakat Indonesia.

Menurut Samsul, hal ini wajar mengingat sebagian besar keuntungan yang berhasil diperoleh berasal dari Tanah Air. Sehingga, masyarakat Indonesia juga berhak untuk memiliki saham di perusahaan tersebut.

"Ini agar memberi kesempatan masyarakat Indonesia untuk memiliki [saham], karena sebagian besar pendapatan mereka berasal dari Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, terkait mekanisme yang bisa dilakukan untuk melakukan initial public offering (IPO) menurut Samsul tidak perlu dirisaukan. BEI menyediakan berbagai fasilitas untuk memudahkan perusahaan asing.

Caranya bisa dengan Indonesian Depository Receipt atau Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI), maupun melalui holding yang didirikan di Indonesia sehingga berbentuk Perseroan Terbatas (PT). "Jadi ada banyak pilihan, tergantung masing-masing perusahaan," ujarnya.

Proses listing bagi perusahaan asing memang sedikit rumit. Pasalnya, Keputusan Direksi PT BEI Nomor KEP-00001/BEI/01-2014 mengamanaytkan bahwa perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya di Indonesia harus berbentuk PT.

Di sisi lain, meskipun pelaksanaan SPEI telah diberlakukan sejak 1997 melalui Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-49/PM/1997, namun sejauh ini belum ada perusahaan asing yang memanfaatkan fasilitas tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper