Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi & Konsumsi Gas China Melonjak, Ini Sebabnya

Produksi gas alam China diperkirakan akan terus naik, setidaknya hingga 2020 bersamaan dengan meningkatnya konsumsi dari produsen energi terbesar di dunia itu.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi gas alam China diperkirakan akan terus naik, setidaknya hingga 2020 bersamaan dengan meningkatnya konsumsi dari produsen energi terbesar di dunia itu.

Berdasarkan data Biro Statistik Nasional/National Bureau Statistics (NBS), produksi gas alam di China mengalami kenaikan mencapai rekor 147,4 miliar meter per kubik/billion cubic meters (bcm) pada tahun lalu, naik 8,5% dari 2016.

Periset China National Petroleum Corp (CNPC) memperkirakan produksi akan melaju 6% - 8% per tahun hingga 2020.

Perang melawan polusi udara yang dilakukan oleh Pemerintah Xi Jinping telah memakan permintaan untuk bahan bakar yang akan membuatnya bergantung pada meningkatnya impor gas alam cair/liquefied natural gas (LNG) atau gas perpipaan.

“Momentum ledakan gas yang dimulai pada akhir 2016 akan berlanjut hingga tahun ini,” kata Li Yao, Chief Executive SIA Energy, seperti dilansir Reuters, Senin (5/2/2018).

Yao menuturkan, lonjakan konsumsi merupakan hasil dari dorongan pemerintah yang dimulai pada tahun lalu untuk mengalihkan sumber energi bagi pabrik dan jutaan rumah dari batu bara menjadi gas alam guna mengurangi emisi berbahaya.

Berdasarkan data National Development and Reform Commission (NDRC), konsumsi China telah melonjak lebih cepat, naik 15% pada 2017 menjadi 237 bcm.

Sementara SIA Energy memproyeksikan produksi gas China pada 2018 akan meningkat sekitar 8% dan pada waktu bersamaan permintaan gas juga akan meningkat 12,5% menjadi 270 bcm.

“Itu menandakan bahwa China akan mengimpor sebanyak 114 bcm gas melalui jaringan pipa dan gabungan LNG. Sementara impor tahun lalu melonjak 28%,” lanjut Yao.

SIA Energy memperkirakan, tren kenaikan impor diperkirakan akan berlanjut sebanyak 132 bcm untuk memenuhi permintaan sebanyak 317 bcm pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper