Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Minyak Mentah Turun Terbesar Sejak 1999, WTI Memanas

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari naik ke level US$63,43 per barel pada pukul 16.45 waktu AS setelah menetap di US$62,96 per barel di New York Mercantile Exchange.
West Texas Intermediate/Reuters
West Texas Intermediate/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Minyak menguat dalam perdagangan after-hours, Selasa (9/1/2018) setelah laporan industri menunjukkan penurunan terbesar pada stok minyak mentah AS sejak tahun 1999.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari naik ke level US$63,43 per barel pada pukul 16.45 waktu AS setelah menetap di US$62,96 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Maret menguat 1,04 poin ke level US$68,82 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak AS turun 11,2 juta barel pekan lalu. Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari perkiraan dalam survei Bloomberg dan akan menjadi penurunan terbesar sejak tahun 1999, jika data Energy Information Administration pada hari Rabu menunjukkan hal yang sama.

Laporan API juga mengatakan bahwa persediaan minyak di Cushing, Oklahoma, turun sebesar 2,52 juta barel pekan lalu. Adapun persediaan bensin naik 4,34 juta barel dan pasokan minyak distilasi meningkat 4,69 juta.

Sebelum laporan tersebut, WTI melonjak karena kesepakatan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan pengetatan cadangan minyak AS memicu optimisme terhadap pasar yang lebih seimbang. Antusiasme tersebut tidak goyah bahkan saat laporan pemerintah AS meramalkan bahwa output akan melampaui 10 juta barel per hari tahun ini.

"Tren persediaan sudah sangat bullish. Meskipun perkiraan EIA untuk produksi minyak tahun ini dan tahun depan akan meningkat, jelas ada permintaan yang sangat sehat untuk minyak mentah,” kata Kyle Cooper, direktur penelitian IAF Advisors di Houston, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak di New York telah diperdagangkan di atas US$60 per barel dan patokan internasional Brent telah bertahan di atas US$66 sejak Desember karena OPEC dan negara sekutunya membatasi output dan berjanji hingga akhir tahun ini.

Namun, kenaikan harga juga dapat memicu kenaikan produksi minyak mentah AS. EIA meningkatkan perkiraan untuk produksi minyak mentah AS tahun ini ke rekor tertinggi baru sebesar 10,27 juta barel per hari.

Stok minyak mentah A.S. di hub jaringan Cushing, Oklahoma, mungkin turun 1,5 juta barel pekan lalu, menurut sebuah ramalan yang disusun oleh Bloomberg. Persediaan di Cushing turun di bawah 50 juta barel sampai minggu yang berakhir 29 Desember, pertama kali mereka turun di bawah level tersebut sejak Februari 2015, menurut data Administrasi Informasi Energi terbaru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper