Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi: Investor Mulai Atur Strategi untuk 2018

Analis menilai bulan Desember ini para pelaku pasar dan investor mungkin akan lebih mentransaksikan obligasi berdurasi jangka pendek dan panjang untuk persiapan tahun depan.
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Bisnis.com, JAKARTA - Analis menilai bulan Desember ini para pelaku pasar dan investor mungkin akan lebih mentransaksikan obligasi berdurasi jangka pendek dan panjang untuk persiapan tahun depan. 
 
Maximilianus Nico Demus, Kepala Divisi Riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa pasar obligasi sendiri mungkin akan terlihat sideways pada pekan ini khususnya, tetapi perhitungan secara jangka pendek, fase penurunan mulai terlihat. 
 
Pasar obligasi pekan ini akan lebih banyak menanti beberapa hal penting yang akan keluar. Dimulai dari rapat Bank Sentral Amerika akan kenaikan Fed Ratenya yang tingkat probabilitasnya sudah mencapai 100%, dan setelahnya Bank Sentral Indonesia juga akan memberikan keputusan BI Rate yang diperkirakan akan tetap bertahan. 
 
"Sejauh ini, spread premium antara Fed Rate dengan BI Rate masih dapat dikatakan cukup terjaga. Permasalahan yang paling utama sejauh ini adalah kekuatan nilai tukar kita yang terlalu volatile, sehingga tidak memberikan kenyamanan bagi para pelaku pasar dan investor," ungkapnya dalam riset hariannya, Selasa (12/12/2017).
 
Namun, lanjutnya, sebelum The Fed mengumumkan Fed Ratenya, inflasi Amerika juga patut untuk dinanti. Menurut consensus inflasi YoY diperkirakan berada di 2,2%. 
 
Dari Indonesia, setelah adanya BI Rate, fokus berikutnya beralih kepada neraca perdagangan, ekspor dan impor yang diperkirakan juga mengalami surplus secara consensus. 
 
Pagi ini, Selasa (12/112/2017) pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariasi dengan rentang pergerakan naik dan turun 25 – 55 bps. 
 
Hal ini akan menjadikan pasar obligasi tidak akan bergerak dengan faktor yang telah diberikan. 
 
Secara teknikal analisis, obligasi 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun masih menunjukkan penurunan, tetapi  pergerakan obligasi kemarin menunjukkan penguatan meskipun tidak banyak. 
 
Kemarin, total transaksi dan frekuensi meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya di tengah tengah penantian berbagai hal. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15 tahun, diikuti dengan 7 – 10 tahun dan 3 – 5 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga > 25 tahun.
 
"Strategi berikutnya adalah duduk manis sembari minum es teh manis. Meskipun probabilitasnya jelas, namun tidak ada salahnya untuk menanti sebuah kepastian sampai pengumuman terjadi. Kami merekomendasikan hold hari ini," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper