Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Perekonomian Positif, IHSG Perbarui Rekor Tertinggi

IHSG ditutup menguat 0,19% atau 11,28 poin di level 6.050,82, level penutupan tertinggi baru sepanjang masa, setelah dibuka dengan pelemahan 0,13% atau 8,02 poin di level 6.031,52.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio (ketiga kiri), didampingi jajaran direksi BEI menyampaikan sambutan terkait tembusnya indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 6.000 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada perdagangan di Jakarta, Rabu (25/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio (ketiga kiri), didampingi jajaran direksi BEI menyampaikan sambutan terkait tembusnya indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 6.000 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada perdagangan di Jakarta, Rabu (25/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (6/11/2017).

IHSG ditutup menguat 0,19% atau 11,28 poin ke level 6.050,82, level penutupan tertinggi baru sepanjang masa, setelah dibuka dengan pelemahan 0,13% atau 8,02 poin di level 6.031,52.

IHSG memperbarui rekor tertingginya setelah pada perdagangan Jumat (3/11), IHSG ditutup rebound 0,14% atau 8,43 poin di level 6.039,54.

Meski dibuka melemah, IHSG cenderung berfluktuasi dan bergerak ke arah positif hingga akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.025,07-6.062,06.

Dari 564 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 179 saham menguat, 154 saham melemah, dan 231 saham stagnan.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup menguat, dipimpin sektor infrastruktur dengan kenaikan 1,39%, disusul sektor industri dasar yang menguat 1,11%.

Adapun tiga sektor lainnya menahan penguatan IHSG lebih lanjut setelah ditutup di zona merah, didorong sektor konsumer yang melemah 0,8%.

Vice President of Research Department Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan fundamental perekonomian terlihat masih dalam kondisi stabil yang terlihat dari data ekonomi yang dirilis.

“(Hal tersebut) menjadi salah satu faktor penopang dari proses perjalanan naik IHSG,” ungkap William dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, Senin (6/11/2017).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2017 tumbuh sebesar 5,06% year on year (yoy).

Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2016 yang sebesar 5,02%, dan juga lebih tinggi dari kuartal III/ 2015 yang sebesar 4,73%%. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal ketiga telah tumbuh sekitar 5,03%.

Kepala BPS Suharyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2017 cukup baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

"Kami berharap pertumbuhan di kuartal keempat dapat lebih tinggi lagi," paparnya hari ini.

Suhariyanto mengungkapkan sektor industri pengolahan menyumbang pertumbuhan tertinggi terhadap PDB yakni 1,02%. Dari sisi pengeluaran, dia menuturkan semua kelompok tumbuh positif.

Di Asia Tenggara, pergerakan bursa saham terlihat mayoritas menguat indeks SE Thailand menguat 0,48%, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,08%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,07%, dan indeks PSEi Filipina menguat 1,75%.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

TLKM

+2,44

BBRI

+1,56

EMTK

+6,71

SMBR

+8,63

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

HMSP

-1,25

UNVR

-1,40

RIMO

-24,85

TOWR

-3,03

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper