Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Pemateri Acuan untuk Cuan, Budi Hikmat Angkat Inspirasi Kisah Nabi Yusuf

Budi Hikmat membuka obrolan bahwa inspirasinya dalam berinvestasi adalah membaca ayat yang memerintahkan menanam modal. Ayat yang berkaitan dengan perintah investasi itu berbunyi Hendaklah kalian bercocok tanam 7 tahun secara berkelanjutan, sebagai saran Nabi Yusuf.
Berbagai ekspresi Budi Hikmat, Chief Economist Bahana TCW Asset Management saat memberikan paparan di acara Leaders Day Bisnis Indonesia, Selasa (5/9).
Berbagai ekspresi Budi Hikmat, Chief Economist Bahana TCW Asset Management saat memberikan paparan di acara Leaders Day Bisnis Indonesia, Selasa (5/9).

Bisnis.com, JAKARTA - Budi Hikmat, Chief Economist & Direktur Investor Relations Bahana TCW Investment Management memberikan materi tentang Acuan untuk Cuan di acara Leaders Day, Bisnis Indonesia, Selasa (5/9/2017).

Budi Hikmat membuka obrolan bahwa inspirasinya dalam berinvestasi adalah membaca ayat yang memerintahkan menanam modal. Ayat yang berkaitan dengan perintah investasi itu berbunyi "Hendaklah kalian bercocok tanam 7 tahun secara berkelanjutan," sebagai saran Nabi Yusuf.

"Saya terinspirasi bagaimana Nabi Yusuf menyarankan kepada raja untuk menghadapi masa malang dan masa gemilang. Masa malang itu ketika kita pensiun tidak memiliki aset," ujarnya.

Mengutip blog kuliah duha, ketika itu Sang Raja Mesir bermimpi melihat ada sapi yang gemuk lalu datang lagi sapi yang kurus, juga tentang gandum yang berisi dan gandum yang kopong.

Makna mimpi tersebut diterjemahkan oleh Nabi Yusuf alaihissalam sebagai isyarat bahwa di Mesir akan terjadi masa kejayaan, subur-makmur, rakyat sejahtera, tetapi sesudah itu akan akan terjadi masa kekeringan, paceklik, sulit bahan-pangan.

Bila di dalam dunia ekonomi disebut Siklus Bisnis. Hebatnya, Nabi Yusuf ‘alaihissalam tidak hanya sekedar bisa menerjermahkan mimpi, melainkan beliau memberikan saran jalan keluar dari kesulitan negeri Mesir ketika itu.

Sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an Surat Yusuf ayat 47-48 Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan (47). Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan (48).

Dari ayat tersebut, Nabi Yusuf ‘alaihissalam mengatakan tiga hal: (1) Menanam berturut-turut. (2). Pengawetan hasil tanaman (bahan-pangan), 3. Penghematan (dimakan sedikit-sedikit).

Dalam obrolan santai itu, Budi Hikmat bercerita tentang komitmennya dalam dunia investasi hingga membuahkan hasil yang baik. "Saya bisa menyekolahkan dua anak di Jerman, semuanya dari hasil investasi," ungkapnya.

Jadi Pemateri Acuan untuk Cuan, Budi Hikmat Angkat Inspirasi Kisah Nabi Yusuf

Menurutnya, berinvestasi itu bisa direncanakan sendiri tanpa harus membayar mahal wealth planner, yakni dengan menghitung usia saat ini, dengan perkiraan masa pensiun, ditambah dengan ekspektasi hidup.

"Banyak orang bertanya kepada saya kapan saya harus mulai berinvestasi, saya jawab kapan Anda akan keluar. Kalau orang bilang investasi kayu itu yang baik 50 tahun lalu, maka saat terbaik berinvestasi lagi ya sekarang ini," tegasnya.

Budi mengingatkan, investasi itu adalah tindakan antisipatif. Itulah sebabnya market selalu antisipatif. "Saat ekonomi lagi enggak bagus, kok bursa naik. Atau sebaliknya bursa kok turun padahal bisnis baik-baik saja.

Dia menambahkan, investor itu mengantisipasi turn round story dan risk, sehingga selalu bergerak lebih dulu dan lebih volatilitas. "Bagi saya prinsip berinvestasi yang penting itu kedepankan tindakan mengatasi kerakusan, dari pada mengatasi kecemasan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper