Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melanjutkan penguatan sejak kemarin seiring dengan meningkatnya faktor risiko politik global akibat peluncuran rudal oleh Korea Utara pada Selasa (4/7/2017).
Pada perdagangan Rabu (5/7/2017) pukul 10.57 WIB, harga emas spot naik 4,27 poin atau 0,35% menuju US$1.227 per troy ounce. Sementara emas comex kontrak Agustus 2017 naik 7,70 poin atau 0,63% menjadi US$1.226,90 per troy ounce.
ANZ Bank dalam publikasi risetnya menyampaikan pembelian emas sebagai aset haven kembali meningkat karena adanya tes rudal oleh Korea Utara. Ada kekhawatiran hal ini turut memengaruhi sikap Amerika Serikat.
“Pembelian aset haven meningkat. Namun, investor berhati-hati menjelang rilis data notulensi The Fed,” paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/7/2017).
Notulensi Federal Reserve akan dirilis pada Rabu (5/7/2017) waktu setempat. Hal ini bisa menjadi petunjuk mengenaik pengerekan suku bunga AS selanjutnya.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, harga emas menguat seiring dengan ketegangan di Semenanjung Korea yang kembali memanas. Hal ini dipicu ujicoba terbaru rudal Korea Utara (Korut), Selasa kemarin.
“Kemampuan rudal itu diyakini mengalami kemajuan karena jarak tempuhnya yang semakin jauh dan merupakan rudal antar benua (ICBM/ Intercontinental Ballistic Missile),” tulis riset.
Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengutip pernyataan Presiden Korut Kim Jong Un yang mengatakan kekuatan pertahanan negaranya telah meningkat karena telah memiilki senjata nuklir, bom hidrogen dan ICBM.
Uji coba ini dikecam Presiden AS Donald Trump yang menyatakan kesabaran terhadap Korut sudah habis. Trump menyayangkan peran China, sahabat terdekat Korut, yang kurang menekan negara tersebut.