Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diprediksi masih akan menguat.
Kepala tim riset Indosurya Securiities William Surya Wijaya mengatakan IHSG pekan depan masih akan menguat di level 5.686 – 5.797
Dia menyebutkan perjalanan IHSG terlihat masih cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan untuk terus menembus resistance level dan kembali mencetak rekor baru.
Namun, gejolak harga komoditas masih terus membayangi serta memberikan pengaruh terhadap pola pergerakan iHSG saat ini, sedangkan kuat nya fundamental perekonomian kita masih menjadi penopang kuat sehingga tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.
"Pekan ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.
Sedangkan saham-saham yang direkomendasikan adalah PTPP, ADHI, PGAS, WTON, JSMR, ANTM, MAIN, EXCL, dan KLBF
Sementara itu, Binaartha Securities menyebutkan IHSG ditutup menguat 0,07% di level 5742.446 pada 2 Juni 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5728.088 dan 5713.730. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5754.729 dan 5767.014. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif, sementara Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Terdapat pola bearish hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks. Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5728 dan 5714. Adapun saham-saham yang perlu dicermati adalah sebagai berikut.
*INTA, Daily (312) (RoE: -38.69%; PER: -3.46x; PBV: 1.32x; Beta: 0.4):* Adapun indikator MACD menunjukkan pola golden cross. Selain itu, terdapat dua pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Adapun harga telah menyentuh garis psikologis 38,2% fibonacci sehingga peluang adanya technical rebound menuju ke resisten terdekat masih terbuka. “Akumulasi Beli” pada level 302 – 312,dengan TP di level 322, 342 dan 370. Support: 302 & 276.
*ELSA, Daily (304) (RoE: 0.73%; PER: 107.04x; PBV: 0.78x; Beta: 0.3):* Adapun indikator MACD menunjukkan pola golden cross. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 300 - 304, dengan TP di level 320 dan 350. Support: 290.
*SCMA, Daily (2800) (RoE: 27.59%; PER: 34.19.x; PBV: 9.45x; Beta: 0.71):* Harga bertahan di area bollinger bands dan tren membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. Selain itu, terdapat pola three outside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Dengan demikian, harga akan menuju ke level resisten. “Akumulasi Beli” pada level 2780 - 2800, dengan TP di level 2950 dan 3100. Support: 2730.
*SMRA, Daily (610) (RoE: 3.45%; PER: 65.38x; PBV: 2.26x; Beta: 2.28):* Harga bertahan di area bollinger bands dan tren membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. Selain itu, terdapat pola bullish stick sandwich candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Dengan demikian, harga akan menuju ke level resisten. “Akumulasi Beli” pada level 1280 – 1300, dengan TP di level 1420 dan 1500. Support: 1210.
*PPRO, Daily (228) (RoE: 11.94%; PER: 8.76x; PBV: 4.19x; Beta: N/A):* Adapun indikator MACD menunjukkan pola golden cross. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah bollinger dan candle telah membentuk pola bullish inverted hammer yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli sehingga potensi rebound akan terbentuk. “Akumulasi Beli” pada level 224 – 228, dengan TP di level 246 dan 356. Support: 216 & 196.
*MYOR, Daily (2150) (RoE: 20.92%; PER: 33.50x; PBV: 7.00x; Beta: 1):* Harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. Selain itu, terdapat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.“Akumulasi Beli” pada level 2130 – 2150, dengan TP di level 2250 dan 2450. Support: 2030.