Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Properti, ICON Targetkan Pertumbuhan 13,25%

Emiten pariwisata PT Island Concepts Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba usaha tahun ini masing-masing 13,25% dan 18,11% menjadi Rp205 miliar dan Rp15 miliar, terutama ditopang bisnis properti.

 

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pariwisata PT Island Concepts Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba usaha tahun ini masing-masing 13,25% dan 18,11% menjadi Rp205 miliar dan Rp15 miliar, terutama ditopang bisnis properti.

Manajemen emiten dengan kode ICON ini meyakini bahwa secara sektoral, properti nasional, khususnya perumahan akan membaik tahun ini, terutama karena ditopang perbaikan beberapa faktor penentu bisnis properti.

Di antaranya yakni pertumbuhan ekonomi yang positif, tingkat suku bunga acuan yang cenderung turun, bonus demografi, kelonggaran aturan pembelian properti oleh orang asing dan pembangunan infrastruktur yang terus berkembang.

Perseroan memiliki salah satu anak usaha yang bergerak di bisnis pengembangan dan penjualan properti, yakni PT Bhumi Lestari Makmur (BLM) yang diakuisisi pada 2014 lalu.

Saat ini, BLM sedang mengembangkan 113 unit villa dan dua menara kondotel sebanyak 126 unit di atas lahan 5,3 hektar di Bali.

Proyek tersebut menargetkan pasar segmen menengah ke atas.

Pada akhir Desember 2016, jumlah penjualan villa telah mencapai sekitar 69% dari total unit tersedia, sementara kondotel mencapai 80%.

Progres pembangunan secara keseluruhan sudah mencapai 90%.

“Secara segmentasi usaha, pendapatan dari entitas anak BLM diperkirakan akan meningkat seiring penyelesaian pembangunan villa dan kondotel yang dipesan,” ungkap manajemen perseroan dalam Laporan Tahunan 2016.

Manajemen berkeyakinan bahwa pasar properti terutama untuk produk villa masih cukup tinggi di Bali, khususnya daerah Jimbaran.

Selain properti, perseroan juga memiliki bisnis jasa catering dan pemeliharaan fasilitas untuk perusahaan minyak dan pertambangan yang berlokasi di daerah terpencil dan off-shore.

Bisnis ini dilakukan oleh anak usaha lainnya, yakni PT Patra Supplies and Services (PSS).

Per Desember 2016, PSS memiliki 12 kontrak yang terdiri atas delapan kontrak baru dan empat kontrak perpanjangan. Total nilai kontrak tersebut adalah Rp107,3 miliar.

Namun, perseroan menilai kondisi bisnis migas dan penunjangnya pada tahun ini masih akan stagnan.

Perseroan mengestimasi pendapatan dari jasa catering dan manajemen fasilitas dari PSS akan cenderung menurun hingga sebesar 30,23% dibandingkan 2016.

Pada 2016, pendapatan perseroan dari lini ini mencapai Rp86,7 miliar dari total pendapatan Rp181,2 miliar. Jadi, tahun ini pendapatan lini ini diperkirakan turun menjadi sekitar Rp60,5 miliar.

Adapun, sampai 2015 kontribusi pendapatan terbesar perseroan yakni 96% diperoleh dari sektor jasa catering dan pemeliharaan melalui PSS.

Namun, pada 2016 kontribusi PSS tinggal 47,8% dari total pendapatan, sementara BLM menyumbang 49,8%.

Sisanya, yakni 2,4% atau Rp4,4 miliar disumbang dari lini usaha penyewaan villa 10 unit di Seminyak yang ditangani langsung perseroan melalui brand Bali Island Villas. Tingkat okupansinya pada 2016 mencapai 88%.

“[Pada tahun ini] Kontribusi segmen usaha properti (BLM) terhadap pendapatan perseroan diperkirakan sebesar 68,3%, jasa catering dan manajemen fasilitas (PSS) sebesar 29,3% dan penyewaan villa sebesar 2,4%,” ungkap manajemen.

Untuk mencapai target itu, manajemen perseroan pada tahun ini akan berkonsentrasi menghabiskan sisa persediaan villa dan kondotel, terutama melalui metode pemasaran dari mulut ke mulut.

Perseroan juga tetap menjaga momentum pertumbuhan BLM dengan mengakuisisi aset produktif lainnya.

Sementara itu, mengingat kondisi sektor industri migas yang belum kondusif, perseroan melalui PSS akan fokus pada efisiensi biaya dan menjaga kualitas produk dan layanan.

Adapun, target pertumbuhan perseroan pada tahun ini secara umum lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan pada tahun lalu dibandingkan 2015. Tahun lalu, pertumbuhan pendapatan hanya 5,12%.

Namun, laba usaha perseroan pada tahun ini yang senilai Rp12,7 juta telah berbalik positif dibandingkan kinerja pada 2015 yang rugi Rp2,34 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper