Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Pelonggaran Aturan Internet dan Data Ekonomi Dorong Wall Street Rebound

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,27% ke 20.663,02, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,37% ke 2.365,72 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,73% atau 43,89 poin ke posisi 6.055,13.
Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).

Pada perdagangan Kamis, Wall Street rebound dari aksi jual terbesarnya dalam lebih dari delapan bulan, ditopang oleh sentimen langkah untuk melonggarkan aturan internet serta data ekonomi yang kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,27% ke 20.663,02, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,37% ke 2.365,72 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,73% atau 43,89 poin ke posisi 6.055,13.

Ketiga indeks acuan tersebut pada sesi perdagangan sebelumnya mengalami penurunan tajam seiring menyusutnya harapan investor akan kebijakan pemotongan pajak dan kebijakan pro-bisnis lainnya di tengah pergolakan seputar pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Reuters, para investor masih memantau isu seputar Washington setelah kabar bahwa Trump berupaya campur tangan dalam penyelidikan terhadap dugaan persekongkolan mantan penasihat keamanan nasional AS, Michael Flynn, dengan Rusia.

Menurut Janna Sampson, co-chief investment officer OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois, kegelisahan para investor kemungkinan mereda pasca penunjukan mantan kepala FBI Robert Mueller untuk menyelidiki dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres AS dan kemungkinan adanya kolusi antara tim kampanye Trump dan Moskow.

“Apapun hasil (investigasi), pasar merasa yakin kemungkinan adanya hasil yang tidak bias dan akurat,” katanya, seperti dikutip dari Reuters (Jumat, 19/5/2017).

Sektor jasa telekomunikasi .SPLRCL mengalami penguatan terbesar dalam persentase pada indeks S&P dengan 1,2%. Pihak regulator telekomunikasi AS memilih memajukan rencana partai Republik untuk membalikkan perintah ‘netralitas bersih’ pada tahun 2015.

Tak lama sebelumnya, The Federal Reserve wilayah Philadelphia menyatakan indeks aktivitas bisnis menguat pada bulan Mei setelah tercatat turun selama dua bulan. Data pengangguran mingguan juga menunjukkan penguatan pada pasar tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper