Bisnis.com, JAKARTA — Laju nilai tukar rupiah berhasil mempertahankan penguatannya pada penutupan perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (11/4/2017), di tengah melemahnya kinerja dolar AS.
Rupiah ditutup menguat tipis 0,04% atau 5 poin ke Rp13.281 per dolar AS setelah diperdagangkan di kisaran Rp13.270 – Rp13.291 per dolar AS.
Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 0,05% atau 6 poin di posisi 13.280 per dolar AS. Pada hari ini rupiah bergerak flutuatif di kisaran sempit.
Adapun pada perdagangan Senin (10/4), rupiah ditutup menguat 0,26% atau 35 poin di posisi 13.286 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,12% atau 0,120 poin ke posisi 100,900 pada pukul 16.38 WIB setelah kemarin ditutup melemah 0,16% atau 0,160 poin di 101,020.
Menurut Hans Kwee, Analis Investa Saran Mandiri, penguatan rupiah pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh capital inflow.
“(Pergerakan) rupiah tipis. Adanya (capital) inflow, (meski kadang terdampak kekhawatiran pasar global (soal) Trump. Pasar bergejolak, nilai tukar bergerak (merespons) risiko, (tapi) pergerakannya tipis,” ujarnya, saat dihubungi hari ini.
Rupiah mampu menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini bersama mayoritas mata uang lainnya di Asia.
Yen Jepang memimpin penguatan kurs Asia dengan 0,26%, diikuti oleh baht Thailand sebesar 0,14%, dan rupee India yang naik 0,11%.