Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Hotel Tertekan, DYAN Siap Jual Aset

PT Dyandra Media International Tbk. berencana melepas aset perhotelan pada tahun depan mengurangi utang. Divestasi aset juga dilakukan karena persaingan hotel kian ketat sehingga kinerja bisnis hotel tertekan.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Dyandra Media International Tbk. berencana melepas aset perhotelan pada tahun depan mengurangi utang. Divestasi aset juga dilakukan karena persaingan hotel kian ketat sehingga kinerja bisnis hotel tertekan.

Andy Widjanarko, Direktur Operasional Dyandra, mengatakan aset yang bakal dilepas merupakan aset yang mencetak kinerja tidak sesuai harapan. Adapun, nilai aset yang akan dilepas diestimasi mencapai hampir Rp100 miliar. Hasil penjualan aset hotel diperkirakan bakal menambah kas perseroan sebesar Rp50 miliar. 

Dia menambahkan, kas dari penjualan hotel bakal akan digunakan untuk mengurangi utang di segmen hotel yang totalnya mencapai Rp150 miliar. Saat ini, emiten bersandi saham DYAN Itu memiliki sembilan hotel dengan total kamar mencapai 1.115. Seluruh hote berada di bawah kendali entitsa anak usaha PT Graha Multi Utama. Menurut Andy, perseroan berupaya melepas aset hotel yang masih mencatat kinerja di bawah harapan.

"Saat kondisi sulit seperti ini minimal kami akan lepas satu aset tahun depan. Kalau kondisi bagus, kami bisa bisa bangun baru atau beli lagi," jelasnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Dia menerangkan, pasar perhotelan terutama di segmen hotel bujet tengah tertekan akibat banjir pasokan hotel kamar baru. Sementara itu, permintaan kamar hotel tidak bisa mengimbangi pasokan hotel baru. 

Berdasarkan laporan Colliers, di Jakarta dan Bali jumlah kamar hotel bujet mencapai masing-masing 5.550 kamr dan 3.258 kamar. Di Jakarta, hingga akhir tahun akan ada tambahan 837 kamar hotel bujet baru sedangkan di Bali ada tamabahn 230 kamar baru.

Andy menyebut, rata-rata tingkat keterisian kamar Hotel Amaris yang dimiliki perseroan tercatat di bawah 70% dengan tarif rata-rata harian (average daily rate) turun 20%. Alhasil, dengan kondisi seperti itu, tahun depan emiten bersandi saham DYAN itu memproyeksi bisnis hotel masih rugi Rp7 miliar dengan raihan pendapatan Rp104,37 miliar.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper