Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mencaplok kawasan Lido Resort dari Grup Bakrie, PT MNC Land Tbk. milik Hary Tanoesoedibjo mengantongi pinjaman dari konsorsium perusahaan asal China senilai US$500 juta setara dengan Rp6,6 triliun.
Chief Executive Officer MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan MNC Land memperoleh pendanaan untuk pembangunan theme park di Lido untuk jangka waktu 15 tahun.
"Dilakukan penyerahan rencana pembiayaan dari asuransi milik pemerintah China," katanya dalam konferensi pers, Jumat (17/6/2016).
Pembangunan tahap pertama, khusus taman hiburan, Grup MNC menggandeng perusahaan asal China sebagai kontraktor dan pengelola. Proyek konstruksi theme park diproyeksi menelan dana US$500 juta setara dengan Rp6,6 triliun.
Kebutuhan dana akan dicukupi dari Chinese Export and Credit Insurance Corporation hingga 85% setara dengan US$425 juta. Rencananya, konsorsium perbankan dan lembaga keuangan asal negeri Tirai Bambu itu akan mengucurkan pembiayaan hingga 15 tahun.
Sisa kebutuhan dana sebesar US$75 juta akan dirogoh dari kas internal untuk kebutuhan pembangunan theme park. Kebutuhan dana itu tidak termasuk untuk pengadaan lahan dan infrastruktur pendukung lainnya.
Tidak hanya badan usaha milik negara (BUMN) China yang akan membiayai pembangunan theme park, konstruksi taman hiburan itu juga akan digarap oleh BUMN China yakni China Metallurgical Corporation (MCC) Group. Targetnya, pengerjaan konstruksi dimulai kuartal IV/2016 dan bakal rampung pada April 2019.
Emiten bersandi saham KPIG itu sebelumnya mengakuisisi Lido Resort dari PT Bakrie Developent Tbk. pada 2013 senilai Rp1,4 triliun. Dalam catatan Bisnis, pengembangan tahap pertama ditaksir memakan biaya hingga US$400 juta dengan jangka waktu pengembangan 3-4 tahun.
Pengembangan Lido akan terbagi dalam dua zonasi, pertama entertainment city, mencakup taman bermain, hotel, resor, area ritel dan hiburan. Kedua, MNC Land akan membangun Trump Luxury District akan mencakup hotel resor bintang enam, Trump Golf & Country Club, dan residensia mewah.