Bisnis.com,JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik dari harga terendah sejak lebih dari tujuh bulan sebelum data mengenai suplai yang mengindikasikan tingginya permintaan keluar.
Kontrak komoditas itu menguat 0,4% di bursa New York setelah anjlok 3,2% kemarin. Stok minyak mentah kemungkinan menyusut satu juta barel menjadi 359,5 juta pekan lalu, menurut survei Bloomberg News. Penurunan itu merupakan yang ketiga per pekan, sedangkan Libya meningkatkan produksinya menjadi 710.000 barel per hari.
“Dinamikanya cukup bagus dan kondisi itu membuat harga tidak jatuh,” ujar David Lennox, analis pada Fat Prophet sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (3/9/2014).
Dia menambahkan bahwa pasar akan mencermati angka dari Badan Informasi Energi dan klaim tunjangan pengangguran akan mengikuti arah kebijakan ekonomi AS saat ini.
WTI untuk pengiriman Oktober naik 40 sen menjadi US$93,28 per barel di New York Mercantile Exchange dan tercatat US$93,20 pukul 11:41 waktu Sydney atau pukul 07:41 WIB. Kontrak itu melemah menjadi $92,88 kemarin atau yang terendah sejak 14 Januari.
Brent untuk pembayaran Oktober tercatat US$100,58 per barel di bursa London atau naik 24 sen. Sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI sebesar US$7,43.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
