Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih optimistis untuk mengejar jumlah investor lokal 1% dengan mempermudah ketentuan bagi investor di pasar modal dari kalangan akademisi.
Direktur Pengembangan BEI Friderica Widyasari Dewi menyatakan BEI cukup gencar melakukan program edukasi melalui pendidikan khususnya kepada mahasiswa.
Dia melanjutkan dalam upaya tersebut, pihaknya masih terbentur beberapa ketentuan dalam menambah jumlah investor. Namun pihaknya bersyukur selama ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menelurkan ketentuan yang lebih memudahkan.
“Misalnya mahasiswa mau buka rekening [investasi] isinya hanya Rp100.000 ditanya NPWP, atau ditanya NPWP orang tua. Hal-hal seperti itu kami inventarisasi untuk disampaikan kepada OJK, akhirnya aturan direvisi,” ucapnya seperti dikutip Bisnis, Kamis (14/8/2014).
Selain itu, dia mencontohkan ketentuan lainnya yang cukup meringankan investor dari kalangan akademisi yakni penghapusan terminal fee.
“Yang mungkin memberatkan, setiap bulan nasabah itu di-charge Rp33.000. Kalau investor buka Rp100.000, dalam tiga bulan sudah habis. Jaddi dibebaskan untuk kelas akademisi,” paparnya.
Dia menuturkan pihaknya sebelumnya memandang mahasiswa sebagai bentuk investasi jangka panjang bagi pasar modal yang diharapkan menjadi investor saat mereka memiliki uang.
“Tapi sekarang tidak seperti itu. Karena ada sistem online dan mereka lebih biasa menggunakan internet, ternyata banyak yang membuka investasi di bursa dari kalangan mahasiswa,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
