Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Suplai Naik WTI dan Brent Melemah

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun hingga hari kedua setelah sebuah laporan sektor industri menunjukkan bahwa suplai bahan bakar minyak AS meningkat.
WTI untuk pengiriman September turun 60 sen menjadi US$101,79 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$102,05 pukul 11:10 waktu Sydney atau pukul 07:10 WIB. /Bisnis.com
WTI untuk pengiriman September turun 60 sen menjadi US$101,79 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$102,05 pukul 11:10 waktu Sydney atau pukul 07:10 WIB. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun hingga hari kedua setelah sebuah laporan sektor industri menunjukkan bahwa suplai bahan bakar minyak AS meningkat.

Kontrak komoditas tersebut dilaporkan turun 0,6% di bursa New York. Pasalnya, cadangan bahan bakar minyak naik 3,6 juta barel pekan lalu, menurut American Petroleum Institute. Hasil survei Bloomberg News terhadap para analis menunjukkan stok minyak kemungkinan meningkat 1 juta barel.

Sedangkan Brent diperdagangkan mendekati level terendah dalam dua hari di tengah spekulasi penambahan sanksi terhadap Rusia terkait penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17. Sanksi terhadap Rusia diperkirakan akan mempengaruhi cadangan minyak.

“Ada semacam kegalauan bahwa permintaan yang diperkirakan akan naik tidak kunjung datang sehingga kita akan melihat kondisi pasar yang sangat hati-hati malam ini,” ujar Michael McCarthy, chief strategist pada CMC Markets sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (23/7/2014).

WTI untuk pengiriman September turun 60 sen menjadi US$101,79 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$102,05 pukul 11:10 waktu Sydney atau pukul 07:10 WIB. Sedangkan Brent untuk pembayaran September turun 2 sen menjadi US$107,31 di bursa London dan selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI tercatat US$5,25.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper