Bundamedik (BMHS)
PT Bundamedik Tbk. (BMHS) justru membukukan pendapatan yang susut sepanjang paruh pertama 2025. BMHS hanya mampu membukukan pendapatan senilai Rp757,79 miliar pada periode Januari–Juni 2025, turun dari Rp784,48 miliar pada periode yang sama 2024.
Penurunan pendapatan BMHS sejalan dengan susutnya pendapatan perseroan di semua segmen penjualan. Pada segmen pelayanan kesehatan misalnya, BMHS membukukan pendapatan senilai Rp800,69 miliar pada paruh pertama 2025, turun dari Rp1,64 triliun pada periode yang sama 2024.
Selain itu, pada segmen lainnya, BMHS membukukan pendapatan senilai Rp87,78 miliar, turun dari Rp175,34 miliar pada periode yang sama 2024.
Alhasil, BMHS membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,90 miliar pada paruh pertama 2025. Angka itu susut hingga 64,31% YoY dari Rp10,93 miliar pada periode Januari–Juni 2024.
Secara eksposur terhadap asuransi, BMHS membukukan piutang dari perusahaan asuransi senilai Rp79,35 miliar pada Juni 2025. Angka itu mencatatkan kenaikan dari Rp67,50 miliar pada Desember 2024.
Sarana Meditama (SAME)
Baca Juga
Emiten rumah sakit Grup Emtek PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) justru mencatatkan kinerja yang solid. SAME bahkan mampu berbalik untung pada semester I/2025.
SAME membukukan pendapatan sebesar Rp875,02 miliar pada paruh pertama 2025, naik 3,22% YoY dari Rp847,66 miliar pada periode yang sama 2024. Naiknya pendapatan SAME terutama ditopang oleh pengoperasian rumah sakit perseroan di Jakarta dan Jawa Barat.
Pada dua lokasi itu, SAME membukukan pendapatan masing-masing senilai Rp292,80 miliar dan Rp249,70 miliar pada periode paruh pertama 2025. Sementara itu, di Banten, SAME membukukan pendapatan senilai Rp335,67 juta.
Alhasil, SAME membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp14,29 miliar pada periode Januari–Juni 2025. Angka itu naik signifikan dari kerugian SAME sebesar Rp5,02 miliar pada periode yang sama 2024.
SAME juga membukukan piutang usaha yang meningkat dari jaminan perusahaan, dari Rp177,04 miliar pada Desember 2024, menjadi Rp207,88 miliar pada Juni 2025. Begitu juga piutang usaha dari BPJS, turut meningkat menjadi Rp79,76 miliar per Juni 2025.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.