Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Laba Emiten Grup Mayapada: SONA Melejit, MAYA Koreksi Tipis

Emiten Grup Mayapada: SONA catat laba naik 243,4% YoY, sementara MAYA alami penurunan laba 2,9% pada semester I/2025.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir pada saat wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (6/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir pada saat wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (6/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Lini Properti

Sementara itu, emiten sektor properti PT Maha Properti Tbk. (MPRO) membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,59 miliar. Kerugian ini membesar dibanding rugi bersih Rp17,37 miliar per semester I/2025.

Sebenarnya, dari sisi pendapatan MPRO semester I/2025 ini melesat 127,5% dari Rp905,23 juta menjadi Rp2,06 miliar. Namun, perusahaan tidak mampu merampingkan bisnis sehingga beban pokok penjualan dan beban langsung meningkat 46,25% dari Rp1,09 triliun menjadi Rp1,59 triliun.

Bila dibedah, pendapatan dari sektor apartemen tumbuh 143,8% dari Rp549 juta menjadi Rp1,34 miliar. Sedangkan service charge naik 123,2% dari Rp294,24 juta ke Rp656,98 juta, dan pendapatan dari sektor utilitas tumbuh 3,3% dari Rp61,99 juta ke Rp64,05 juta.

Sedangkan, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) dalam keterbukaan informasi telah menyampaikan bahwa perseroan akan melaporkan laporan keuangan semester I/2025 diaudit pada akhir triwulan III/2025.

Jika mengacu pada laporan keuangan per kuartal I/2025, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp28,55 miliar. Angkanya memburuk dibanding periode kuartal I/2024 dengan catatan laba bersih Rp4,75 miliar.

Dalam tiga bulan pertama 2025 ini, SRAJ mencatat pendapatan sebesar Rp800,43 miliar, tumbuh 7,3% dibanding pendapatan kuartal I/2025 Rp746,13 miliar. Beban langsung yang ditanggung perusahaan naik 10,1% dari Rp519,83 miliar ke Rp572,12 miliar. Alhasil, laba bruto perusahaan tumbuh tipis 0,9% dari Rp226,31 miliar ke posisi Rp228,31 miliar.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menilai saham-saham Grup Mayapada ini tidak direkomendasikan untuk dikoleksi.

"MAYA, SONA, MPRO dan SRAJ tidak likuid, jadi rekomendasinya adalah not rated," tegasnya.

Menilik kinerja sahamnya, MAYA ditutup menguat 0,52% pada perdagangan hari ini, Kamis (14/8/2025) di harga Rp192. Sementara secara year to date terkoreksi 6,80%. Sedangkan, SONA ditutup naik 2,19% ke posisi Rp3.730, namun secara year to date terpangkas 10,98%.

Sementara, MPRO naik 2,22% ke posisi Rp3.220, dan secara year to date melesat 59,41%. Terakhir, SRAJ ditutup pada zona hijau tumbuh 4,55% ke posisi Rp5.750, dan secara year to date melejit 143,64%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro