Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Optimistis AS-Uni Eropa Capai Kesepakatan Dagang, Wall Street Lanjut Reli

Wall Street menguat karena optimisme kesepakatan dagang AS-UE. Indeks S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones naik, didorong saham Nvidia dan GE Vernova.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/7/2025) menyusul optimisme pasar terhadap prospek kesepakatan dagang antara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut akan serupa dengan perjanjian tarif yang dicapai AS dengan Jepang.

Berdasarkan data Reuters pada Kamis 924/7/2025), indeks S&P 500 naik 49,93 poin atau 0,80% ke level 6.359,91. Nasdaq Composite menguat 127,33 poin atau 0,61% ke posisi 21.023,67. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melonjak 511,35 poin atau 1,15% ke level 45.013,79.

Reli Bursa AS salah satunya didorong oleh prospek tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa. Menurut dua diplomat, kesepakatan antara Gedung Putih dan UE akan mencakup penerapan tarif umum sebesar 15% terhadap produk asal Eropa yang masuk ke AS. 

Tarif ini kemungkinan juga mencakup sektor otomotif dan dirancang berdasarkan kerangka kerja perjanjian dagang AS-Jepang.

“Hal yang paling penting adalah pasar percaya bahwa Gedung Putih akan terus menyelesaikan perjanjian dagang ini,” ujar Larry Tentarelli, Kepala Strategi Teknis di Blue Chip Daily Trend Report.

Adapun, Indeks S&P 500 kembali mencetak pada rekor tertinggi pada perdagangan Rabu (23/7/2025), didorong lonjakan saham Nvidia dan GE Vernova. Sepanjang 2025, indeks acuan S&P 500 telah menguat sekitar 8%.

Saham GE Vernova melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah setelah perusahaan pembuat peralatan listrik tersebut menaikkan proyeksi pendapatan dan arus kas bebas, serta melampaui ekspektasi laba kuartal II/2025. 

Saham GE Vernova telah melesat lebih dari 80% sepanjang tahun ini, seiring permintaan energi yang meningkat karena ekspansi pusat data berbasis AI dan kripto.

Sementara itu, saham Nvidia—perusahaan produsen chip berbasis AI yang berkapitalisasi besar—juga menguat dan menjadi pendorong utama kenaikan indeks S&P 500 dan Nasdaq.

Di sisi lain, saham Tesla bergerak fluktuatif menjelang laporan keuangan kuartalannya yang akan dirilis setelah penutupan pasar. 

Investor akan mencermati konferensi analis dari produsen kendaraan listrik tersebut, dengan ekspektasi bahwa pendapatan perseroan kemungkinan mengalami penurunan tajam akibat meningkatnya persaingan, ketiadaan model baru, dan sentimen negatif terhadap CEO Elon Musk.

“Yang akan kita dengar adalah banyak pembahasan soal masa depan, serta pengakuan luas bahwa ini adalah kuartal yang buruk,” ujar Michael Green, Kepala Strategi di Simplify Asset Management, Philadelphia.

Indeks volatilitas CBOE—yang dikenal sebagai "indeks ketakutan" Wall Street—turun ke level terendah dalam lebih dari lima bulan terakhir.

Menurut proyeksi konsensus LSEG I/B/E/S, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 diperkirakan mencatat pertumbuhan laba sebesar 7,5% pada kuartal II/2025. 

Kinerja Microsoft, Nvidia, dan raksasa teknologi lainnya yang terdongkrak tren kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro