Bisnis.com, JAKARTA — Induk usaha PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), Philip Morris International (PMI) melaporkan volume penjualan rokok di Indonesia mencapai 38,6 miliar batang pada semester I/2025.
Merujuk laporan semester I/2025, PMI menyampaikan jumlah tersebut turun 2% dari realisasi 39,4 miliar batang pada Januari—Juni 2024.
Penurunan itu juga dikontribusikan oleh kinerja penjualan pada kuartal II/2025 yang turun 4,5% year-on-year (YoY) dari 19,4 miliar batang menjadi 18,5 miliar batang.
Philip Morris International menyampaikan telah melakukan perubahan model komersial untuk segmen rokok di bawah tier 1 di Indonesia pada kuartal IV/2024. Strategi itu menyebabkan penurunan pertumbuhan pendapatan bersih, tetapi tidak terjadi dampak yang berarti terhadap laba operasional.
Sementara itu, penjualan produk heated tobacco units (HTU) Philip Morris Indonesia unit Indonesia tercatat melonjak 34,3% YoY dari 0,5 miliar unit menjadi 0,7 miliar unit sepanjang semester I/2025.
Berdasarkan catatan Bisnis, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) terus mendorong produk bebas asap perseroan. Adapun, portofolio produk Sampoerna yang menggunakan teknologi tembakau yang dipanaskan antara lain IQOS dengan batang tembakau TEREA dan BONDS by IQOS dengan batang tembakau khusus BLENDS by A; rokok elektronik VEEV; serta kantong nikotin, ZYN.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) Ivan Cahyadi mengatakan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk terus melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitian ilmiah pada produk tembakau bebas asap yang akan dipasarkan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau/nikotin lainnya.
Sampoerna telah berinvestasi sebesar US$330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, pada tahun 2023. Fasilitas ini menjadi pabrik produk tembakau bebas asap pertama milik PMI di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.
Ivan mengatakan hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar penting, tetapi juga pusat keunggulan global dalam riset dan pengembangan produk tembakau bebas asap.