Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerat Gencar Akuisisi, Perluas Ekosistem Konglomerasi?

Aksi akuisisi yang marak dilakukan grup konglomerasi diperkirakan akan memperluas ekosistem grup konglomerasi.
Sejumlah konglomerat Tanah Air terlihat ikut menghadiri pertemuan antara pengusaha dan filantropi Bill Gates dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025)/Bisnis-Dany Saputra
Sejumlah konglomerat Tanah Air terlihat ikut menghadiri pertemuan antara pengusaha dan filantropi Bill Gates dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025)/Bisnis-Dany Saputra

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah grup konglomerat tengah gencar melakukan aksi akuisisi pada awal semester II/2025 ini. Aksi korporasi ini menjadi strategi untuk memperluas ekosistem grup konglomerasi.

Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menjelaskan akuisisi yang dilakukan oleh sejumlah konglomerasi saat ini tak sekadar mengambil keuntungan dari valuasi saham yang sedang murah. Tetapi, juga menjadi bagian dari strategi memperluas ekosistem dalam jangka panjang. 

“Salah satunya seperti langkah akuisisi biasanya menambah lini bisnis atau memperkuat kapasitas operasional  seperti yang dilakukan Grup Barito, Grup Salim, atau Astra,” ujar Mifta, Selasa (22/7/2025). 

Selain itu, lanjut Mifta, banyak konglomerasi masuk ke sektor digital dan energi hijau, yang merupakan kategori yang sedang menjadi prioritas pemerintah

Kiwoom Sekuritas memperkirakan dampak dari akuisisi ini bisa jadi cukup signifikan karena nilai tambah dapat tercipta apabila implementasi berjalan dengan baik. Hal itu tercermin melalui integrasi operasional, efisiensi biaya, dan peningkatan skala usaha. 

Namun, kata Mifta, risiko utama dari akuisisi ini juga tidak kecil, terutama dalam situasi makro yang belum sangat stabil. 

“Hal tersebut seperti risiko ketidakpastian ekonomi global, potensi likuiditas yang menyusut, dan risiko disrupsi akibat over-ekspansi di saat suku bunga dan inflasi mungkin masih tinggi,” tutur Mifta.

Adapun Mifta menuturkan untuk prospek di paruh II/2025, saham-saham konglomerasi umumnya masih tetap menarik. Khususnya saham-saham konglomerasi dengan valuasi yang relatif murah dan dengan eksposur yang luas. 

Kiwoom Sekuritas melihat, di antara sejumlah saham konglomerasi, saham ASII masih cukup menarik saat ini. Mifta memberikan rekomendasi akumulasi untuk saham ASII, dengan target price (TP) Rp5.000 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro