Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat 0,23% ke 6.920, Saham AMMN, PANI hingga TPIA Kompak Melaju

IHSG dibuka menguat 0,23% ke level 6.920,06 pada perdagangan hari ini, Rabu (9/7/2025). Saham AMMN, PANI hingga TPIA terpantau kompak melaju hijau.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,23% ke level 6.920,06 pada perdagangan hari ini, Rabu (9/7/2025). Sejumlah saham big caps seperti AMMN, PANI hingga TPIA terpantau kompak menghijau.

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG naik 0,23% atau 15,67 poin ke level 6.920,06 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 6.918 hingga 6.929.

Total perdagangan saham mencapai 523,38 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp261,62 miliar dan frekuensi sebanyak 31.974 kali. Tercatat 187 saham menguat, 95 saham melemah, dan 235 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp12.268 triliun.

Dari jajaran emiten big caps, saham AMMN terpantau menguat 2,69% atau 225 poin ke level harga Rp8.575 per lembar. Saham PANI juga naik 2,87% atau 350 poin ke posisi Rp12.550 per lembar. Saham TPIA milik Prajogo Pangestu juga terpantau menguat 0,25% atau 25 poin ke level Rp10.200 per lembar.

Sementara itu, saham BBCA terpantau turun 0,29% ke posisi Rp8.475 per lembar, saham PGEO juga terkoreksi 0,34% menuju level Rp1.460 per lembar, tak ketinggalan saham BRPT juga turun 0,30% ke posisi Rp1.680 per lembar.

Sebelumnya, Tim Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan lanjut menguat hari ini usai indeks komposit ditutup menguat tipis 0,05% ke level 6.904 pada perdagangan kemarin, Selasa (8/7/2025), yang disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. MNC memperkirakan, pada skenario terbaiknya, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].

“Sehingga IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6.992-7.050 pada label hitam. Namun, waspadai akan label merah dimana IHSG akan menguji 6.582-6.721,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Rabu (9/7/2025).

Untuk hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di kisaran 6.824 dan 6.752, sementara resistance berada di 6.994 dan 7.085. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain AVIA, JPFA, JSMR, dan ULTJ.

Sementara itu, Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, mengatakan bahwa semarak IPO pada pekan ini berpotensi memberikan sentimen positif di tengah kondisi market yang cukup lesu. 

Adapun, calon emiten yang akan melantai di BEI pekan ini adalah PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) , PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT).

Namun, dia mengungkapkan bahwa secara historis, efek dari IPO biasanya lebih bersifat sektoral dan tidak cukup kuat untuk mendorong kinerja IHSG secara keseluruhan.

“Kecuali euforia tersebut dibarengi dengan akumulasi signifikan di sektor utama seperti perbankan, konsumer dan komoditas besar sehingga potensi pengaruh ke indeks baru bisa lebih terasa luas,” pungkasnya kepada Bisnis, Senin (7/7/2025). 

Sementara itu, Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai bahwa gelombang aksi penawaran umum perdana saham memperlihatkan dua sisi koin. 

Pertama, gelaran IPO dari calon emiten seperti CDIA dan COIN berpotensi menarik likuiditas jangka pendek dan membuat IHSG cenderung sideways karena dana investor ritel terserap ke aksi tersebut. Namun, sebaliknya antusiasme ritel terhadap parade aksi penawaran umum juga berpeluang mengungkit pergerakan indeks komposit.

“Antusiasme ritel terhadap IPO bisa menciptakan sentimen positif jangka pendek, terutama jika terjadi kelebihan permintaan. Namun, euforianya bisa tertahan jika investor mulai wait and see jelang keputusan tarif AS pada 9 Juli,” tutur Sukarno kepada Bisnis.

Di sisi lain, baik Ekky maupun Sukarno sepakat bahwa tenggat tarif resiprokal AS pada 9 Juli mendatang bisa menjadi sumber volatilitas jangka pendek bagi IHSG. 

Ekky menyatakan jika AS resmi menaikkan tarif ke Indonesia, hal itu berisiko memperburuk sentimen dan mendorong keluarnya dana asing dari pasar domestik.

“Investor asing kemungkinan akan bersikap lebih hati-hati dan menunggu kepastian arah kebijakan dari tarif Trump sebelum kembali aktif di pasar ekuitas domestik,” ucapnya. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper