Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indomaret vs Alfamart (AMRT) Bersaing Sengit Perluas Jangkauan

Alfamart dan Indomaret tetap agresif dalam menambah gerai baru pada tahun ini. Keduanya menyiapkan belanja modal besar untuk memperluas jangkauan
Pengunjung berbelanja di salah satu gerai Indomaret di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung berbelanja di salah satu gerai Indomaret di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bisnis/Abdurachman

Genjot Segmen Ready to Eat/Drink

Selain menargetkan pembangunan 1.000 gerai pada 2025, Indomaret juga berencana untuk menggenjot segmen ready to eat (RTE). Salah satu upaya yang bakal dilakukan oleh Indomaret adalah melalui Point Coffee.

Haliman menerangkan, Indomaret telah secara konsisten untuk menambah menu-menu baru di segmen Point Coffee. Hal ini disebut sebagai upaya Indomaret untuk menyesuaikan tren penjualan. Segmen ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pemasukan lain Indomaret ke depannya.

”Mungkin kami targetkan sekitar 700—800 [gerai] penambahan, tetapi tidak membatasi. Kalau bisa lebih, mengapa tidak kami tambahkan?” katanya.

Selain itu, Indomaret juga tengah menggenjot penjualannya pada segmen makanan ready to eat, dengan beragam menu.  Untuk menyasar pasar, Haliman menerangkan bahwa Indomaret telah menyediakan beragam menu side dish.

”Setiap rumah pasti masak nasi pada umumnya. Jadi kami punya side dish, seperti rawon, soto, dan sebagainya. Itu kami mencoba melakukan sesuai dengan Indonesian cuisine,” tambahnya.

Sementara itu, Alfamart memiliki upaya yang cukup berbeda dalam penyediaan segmen ready to eat dan ready to drink. Melalui Lawson, Alfamart akan melakukan sinergi terhadap segmen tersebut dengan produk-produk di anak usahanya.

Akuisisi Lawson menjadi salah satu upaya Alfamart untuk kembali membuat perusahaan RTE ini menguat. Pasalnya, sepanjang 2024, tercatat sebanyak 89,57% gerai Lawson tutup hingga menyisakan 374 gerai pada 2024.

Akuisisi ini juga merupakan upaya efisiensi yang dilakukan perseroan untuk tetap menunjang kinerja Lawson. Alasannya, Alfamart dinilai bisa melakukan sinergi dengan Lawson dalam hal logistik. 

Selain itu, usaha Bean Spot milik Alfamart juga dinilai bisa turut membantu perbaikan kinerja Lawson karena memiliki model bisnis RTE yang sama. Alfamart juga tengah melakukan evaluasi terhadap pengembangan Bean Spot. Hans mengaku, perseroan belum mempunyai target khusus terhadap pengembangan gerai Bean Spot. 

Pasalnya, dia menilai, kendati pasar RTE cukup menarik, namun perseroan tidak bisa bertindak terlalu ekspansif terhadap segmen ini. Adapun saat ini AMRT memiliki 3.000 gerai yang juga terdapat Bean Spot.

”Rencana penambahan kita enggak punya target khusus, tapi kita sesuaikan sama permintaan pasar karena enggak semua toko pas untuk penjualan RTE,” katanya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper