Bisnis.com, JAKARTA — Emiten jasa otomotif PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. (KAQI) menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2025 seiring dengan ekspansi perluasan jaringan hingga membentuk kemitraan strategis.
KAQI merupakan emiten sektor Consumer Cyclicals, subsektor Auto Parts & Equipment, dengan bidang usaha perawatan, perbaikan, serta perdagangan suku cadang dan aksesori kaki-kaki.
Direktur Utama Jantra Grupo Indonesia Imam Sujono menyampaikan perseroan menetapkan target pendapatan tahun 2025 sebesar Rp74,3 miliar, atau 27,69 % lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024. Target ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap potensi pertumbuhan bisnis serta upaya strategis yang terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan memperluas pangsa pasar.
“Dengan implementasi strategi yang terukur dan adaptif terhadap perubahan pasar, KAQI menargetkan pertumbuhan kinerja yang solid dan berkelanjutan pada 2025,” jelasnya dalam Paparan Publik, Senin (23/6/2025).
Dalam rangka mencapai target tersebut, sambung Imam Sujono, KAQI akan menjalankan sejumlah inisiatif utama. Pertama, ekspansi jaringan layanan dimulai dengan pembukaan bengkel di Pulau Jawa pada 2025. Ekspansi ke wilayah strategis lainnya direncanakan akan dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.
Kedua, meningkatkan kapabilitas teknis dan adopsi teknologi terkini dalam layanan. Ketiga, optimalisasi sistem reservasi dan pelayanan pelanggan berbasis digital. Keempat, peningkatan efisiensi operasional dan penguatan struktur organisasi. Kelima, pengembangan kemitraan strategis untuk mempercepat penetrasi pasar baru.
Baca Juga
Industri otomotif nasional pada tahun 2024 menghadapi tantangan dari sisi tekanan daya beli serta penyesuaian biaya produksi akibat kenaikan harga komponen impor. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penurunan penjualan kendaraan roda empat sekitar 2,3% dibanding tahun sebelumnya, meskipun segmen purna jual tetap menunjukkan potensi pertumbuhan.
Di sisi lain, sektor aftermarket dan perawatan kendaraan mengalami pertumbuhan positif. Data dari Frost & Sullivan menunjukkan bahwa pasar suku cadang dan servis kendaraan di Indonesia tumbuh sekitar 5,7% secara tahunan (YoY), terutama didorong oleh peningkatan kendaraan operasional di sektor logistik dan transportasi daring.
Imam Sujono mengatakan KAQI memanfaatkan momentum ini dengan memperluas jaringan layanan, memperkuat kerja sama dengan bengkel independen, serta mendorong optimalisasi distribusi suku cadang kaki-kaki kendaraan segmen spesialis yang menjadi keunggulan kompetitif Perseroan.
Strategi branding dan edukasi pelanggan juga terus ditingkatkan untuk memperkuat posisi Jantra di pasar purna jual otomotif nasional, terutama di Jabodetabek dan kota-kota besar lain yang menjadi kontributor utama permintaan.
Peluang dan dinamika pasar yang berkembang menjadi dasar bagi perseroan dalam merancang strategi ekspansi dan inovasi layanan secara berkelanjutan. Layanan perbaikan dan pemeliharaan kendaraan semakin menjadi pilihan utama bagi pemilik kendaraan, terutama karena pertimbangan efisiensi biaya dan perpanjangan usia pakai kendaraan.
Tren ini membuka ruang pertumbuhan yang signifikan bagi KAQI, khususnya dalam layanan bengkel kaki-kaki dan suku cadang. Jantra memposisikan diri sebagai penyedia jasa otomotif yang kompetitif dan terpercaya.
Imam Sujono menyampaikan 2024 adalah tahun yang monumental bagi PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. (KAQI). Dalam periode ini, perseroan menyelesaikan berbagai tahapan penting dalam proses transformasi menuju perusahaan publik melalui penawaran umum saham perdana atau IPO.
“Kami optimistis bahwa IPO akan membuka peluang pertumbuhan baru dan memperluas jangkauan layanan kami kepada konsumen di seluruh Indonesia,” ujar Imam Sujono.
Pada 2024, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 57,51 miliar, tumbuh 14,99% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp. 50,01 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah pelanggan aktif serta perluasan cakupan layanan di berbagai kota.
Sementara itu, laba usaha turut mengalami lonjakan 760,38%, dari Rp1,06 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp9,12 miliar di tahun 2024. Kenaikan ini mencerminkan hasil dari pengelolaan operasional yang semakin optimal, efisiensi internal yang ditingkatkan, serta kemampuan adaptasi Perseroan dalam merespons dinamika industri sepanjang tahun.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Senin (23/6/2025) PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. (KAQI) membahas lima agenda.
Pertama, persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. Kedua, penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Ketiga, penunjukan Kantor Akuntan Publik Independen dalam rangka melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2025. Keempat, perubahan Susunan Dewan Komisaris. Kelima, laporan Hasil Penggunaan Dana Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering (IPO).
Imam Sujono menjelaskan RUPST KAQI menyetujui dan mengangkat Febby Adriyani, sebagai Komisaris Independen, menggantikan Beni Hendrawan. Dengan demikian, susunan Komisaris—Direksi KAQI menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
● Komisaris Utama : Jantra Al rasyid
● Komisaris Independen : Febby Adriyani
Dewan Direksi
● Direktur Utama : Imam Sujono
● Direktur Keuangan : Dodon Tri Koeswardana, Msc
Sementara itu, laporan penerimaan dana IPO KAQI mencapai Rp53,10 miliar dengan biaya emisi saham Rp3,51 miliar. Rencana penggunaan dana IPO ialah 77,73% atau Rp38,53 miliar sebagai belanja modal (capex), dan 22,27% atau Rp11,04 miliar untuk belanja operasional (opex).
Per 23 Juni 2025, realisasi penggunaan dana IPO untuk capex mencapai Rp30,24 miliar atau 60,99%, dan untuk opex sejumlah Rp1,79 miliar atau 3,63%. Secara total penggunaan dana IPO telah mencapai Rp35,55 miliar atau 64,62%.
Sisa dana IPO untuk capex mencapai Rp8,29 miliar atau 16,74%, dan sisa dana untuk opex sejumlah Rp9,24 miliar atau 18,64%. Total dana sisa IPO sebesar Rp17,54 miliar atau 25,38%.
“Sisa dana IPO tercatat di rekening Bank Mandiri Rp12,54 miliar, dan deposito Bank Mandiri Rp5 miliar. Sisa dana tersebut akan direalisasikan pada semester II/ 2025. Penggunaan dana hasil penawaran umum tersebut telah sesuai dengan Prospektus Perseroan,” jelas Imam Sujono.