Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah sentimen pelemahan daya beli, analis BRI Danareksa Sekuritas masih menyematkan rekomendasi buy untuk saham milik konglomerat Anthoni Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).
Kondisi daya beli masyarakat itu tercermin dari terkoreksinya indeks consumer non-cyclicals sebesar 3,72% pada perdagangan pekan lalu, periode 16—20 Juni 2025.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Christy Halim dan Sabela Nur Amalina menerangkan, kinerja ICBP selama 5 bulan pertama 2025 masih sesuai ekspektasi, dengan pertumbuhan pendapatan 8% dan laba bersih 2,5% (year on year/YoY).
“Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga berbasis DCF Rp14.000. ICBP tetap menjadi pilihan utama kami di sektor konsumen,” katanya dalam riset yang dipublikasikan pada Jumat (20/6/2025).
Para analis BRI Danareksa memperkirakan ICBP bakal tetap bertumbuh di tengah fakta pelemahan daya beli masyarakat. Mereka memprediksi pertumbuhan pendapatan ICBP berada pada rentang 7%—9% (YoY) pada 2025.
Bahkan, para analis memprediksi margin EBITDA ICBP sebesar 24,2% pada 2025, dengan mempertimbangkan bahan baku yang stabil serta penghematan biaya operasional yang dilakukan perseroan.
Baca Juga
“Kami mempertahankan ICBP sebagai pilihan utama kami di sektor konsumen karena sifatnya yang defensif di tengah lingkungan daya beli yang lemah,” katanya.
Meskipun begitu, analis memberikan peringatan mengenai potensi penurunan target harga jika daya beli masyarakat semakin melemah ke depannya yang berpotensi mempengaruhi volume penjualan.
Selain itu, volatilitas harga bahan baku utama yang naik juga berpotensi menekan margin penjualan perseroan.
Adapun, sepanjang kuartal I/2025, ICBP mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,66 triliun. Jumlah tersebut meningkat 13% dibandingkan periode sama tahun lalu yang meraih Rp2,35 triliun.
Kenaikan laba bersih ICBP didorong oleh kinerja penjualan bersih yang meraih Rp20,19 triliun, naik tipis dari perolehan Rp19,92 triliun pada kuartal I/2025.
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo juga sempat merekomendasikan saham ICBP. Menurutnya, kendati stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah tidak akan berpengaruh secara signifikan, namun banyaknya libur bakal mempengaruhi mobilitas masyarakat, yang turut mendongkrak kinerja ICBP. Dia merekomendasikan ICBP dengan target harga Rp11.050 per saham.
Pemerintah diketahui telah menggelontorkan paket stimulus ekonomi yang mencapai Rp24,44 triliun atau sekitar US$ 1,5 miliar untuk periode Juni—Juli 2025, dengan fokus penguatan konsumsi rumah tangga melalui berbagai insentif.
Insentif mencakup subsidi transportasi publik, diskon tol, potongan tarif listrik dan asuransi kecelakaan kerja, bantuan pangan dan tunjangan upah bagi jutaan pekerja berpenghasilan rendah, serta insentif pembelian sepeda motor listrik.
Tujuannya mendongkrak daya beli dan konsumsi selama liburan sekolah untuk mencapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II/2025 mendekati 5%.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.