Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Saham ANTM, AMMN, hingga TLKM Merosot ke Zona Merah

IHSG dibuka pada zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/6/2025). Saham-saham seperti ANTM, TLKM, hingga AMMN dibuka ambrol ke zona merah.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/6/2025). Saham-saham seperti ANTM, TLKM, hingga AMMN dibuka ambrol ke zona merah hari ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.01 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 7.107,78. IHSG bergerak pada rentang 7.097-7.115 sesaat setelah pembukaan. 

Tercatat, 180 saham menguat, 140 saham melemah, dan 239 saham bergerak di tempat pagi ini. Kapitalisasi pasar terpantau turun menjadi Rp12.461 triliun.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menjadi salah satu saham yang ambrol ke zona merah pagi ini. Saham ANTM turun 0,85% ke level Rp3.520 per saham. 

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,76% ke level Rp3.910 per saham pagi ini. 

Pelemahan juga terjadi pada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang turun 0,96% ke level Rp7.725, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 1,08% ke level Rp2.740, dan saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) turun 4,32% ke level Rp885 per saham. 

Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan pasar terimbas sentimen negatif dari meningkatnya intensitas perang Iran-Israel dan kekhawatiran bahwa AS akan ikut serta dalam konflik tersebut. 

Dari domestik, sesuai dengan perkiraan, Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 5.5%. Keputusan ini sejalan dengan inflasi yang terkendali dalam kisaran target BI, stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang tinggi, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Secara teknikal, lanjut Ratna, indikator Stochastic RSI IHSG berada di area oversold. Namun, indikator MACD cenderung mendatar. Bollinger bands menyempit yang mengindikasikan pasar menunggu sentimen baru untuk naik atau melanjutkan koreksi. 

“IHSG kembali ditutup di bawah MA200 dan sempat menembus level 7.100. Di tengah tekanan geopolitik eksternal yang meningkat dan minimnya sentimen positif baru, diperkirakan IHSG  konsolidasi di kisaran 7.000-7.200,” tulis Ratna dalam risetnya, Kamis (19/6/2025).

Hari ini, dari Inggris, Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada level 4,25%. Pasar juga akan mencermati perkembangan konflik Iran-Israel dan kemajuan negosiasi tarif antara AS dan para mitra dagangnya.

Tim Analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup turun 0,67% ke level 7.107 pada perdagangan kemarin, Rabu (18/6/2025), yang masih disertai dengan munculnya tekanan jual, pergerakan IHSG pun kembali turun ke bawah MA20. Pada label merah, apabila IHSG break 7,240 maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] yang akan menguji 7,263-7,355.

“Pada label merah, apabila IHSG break 7.240 maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] yang akan menguji 7.263-7.355,” tulis Tim MNC Sekuritas dalam risetnya, Kamis (19/6/2025).

“Namun pada label hitam, masih terdapat potensi koreksi IHSG ke rentang area 6.721-6.919.”

Untuk hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG di 7.079 dan 7.009, sedangkan resistance berada di 7.240 dan 7.324. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain BBTN, JPFA, PSAB, dan TLKM.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper