Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah Sentuh Rp16.307 per Dolar AS

Rupiah dibuka melemah ke level Rp16.307 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (18/6/2025). Rupiah melemah bersama dengan mata uang Asia lainnya.
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada level Rp16.307 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/6/2025). Rupiah melemah bersama dengan mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka melemah 0,11% ke Rp16.307 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,09% ke 98,72.

Adapun mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi. Yen Jepang menguat 0,06%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura menguat 0,08%, dolar Taiwan melemah 0,09%, dan won Korea menguat 0,13%.

Kemudian peso Filipina melemah 0,16%, rupee India melemah 0,21%, yuan China naik 0,01%, ringgit Malaysia turun 0,12%, dan baht Thailand melemah 0,12%.

Sebelumnya, Analis mata uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak melemah, ditutup pada kisaran Rp16.270-Rp16.265 per dolar AS.

Ibrahim juga menyampaikan sebelumnya pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global dan antisipasi pasar menjelang sejumlah keputusan suku bunga bank sentral dunia.

“Pelemahan ini sejalan dengan penguatan indeks dolar AS, di tengah meningkatnya kehati-hatian investor menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada Rabu waktu setempat,” ujarnya dalam siaran pers.

Di sisi lain, konflik Israel–Iran yang telah memasuki hari kelima berturut-turut turut meningkatkan kekhawatiran pasar. Meskipun sempat muncul harapan meredanya ketegangan, tensi kembali meningkat usai Presiden AS Donald Trump dalam unggahan media sosial mendesak “semua orang” untuk mengevakuasi Teheran.

Dari sisi domestik, peluang Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur pada 17–18 Juni 2025 dinilai kecil. Selain ketegangan geopolitik yang masih tinggi, BI juga baru saja menurunkan suku bunga pada pertemuan sebelumnya.

Ibrahim juga mengatakan di tengah dinamika global, pasar melihat ruang pelonggaran moneter BI menjadi terbatas, terlebih The Fed juga diperkirakan menunda rencana pemangkasan suku bunga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper