Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih pada awal Juni, setelah mencetak net buy sepanjang bulan lalu. Meski demikian, analis memandang prospek dari saham-saham yang dilepas asing, terutama sektor bank, masih menarik.
Associate Director of Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan sejauh ini secara prospek sektor perbankan masih menarik terlebih bank buku besar.
“Meskipun memang secara situasi dan kondisi perekonomian sedang tidak baik saat ini seperti tingginya ketidakpastian yang ada saat ini akibat kebijakan tarif Trump, perlambatan daya beli dan konsumsi, tingginya tingkat suku bunga dan sebagainya akan mempengaruhi kinerja perbankan,” ucap Nico, Rabu (11/6/2025).
Namun, lanjut Nico, pihaknya meyakini situasi ekonomi pada semester II/2025 ini akan menjadi jauh lebih baik. Situasi dan kondisi yang kondusif, dipercaya akan mendorong peningkatan ekonomi yang akan mendorong peningkatan aktivitas transaksi.
Meskipun saat ini emiten bank sedang mengalami tekanan, secara prospek masih terlihat positif terutama karena adanya harapan akan pemulihan di semester kedua mendatang.
Selain saham bank, Nico juga menjelaskan emiten batu bara juga menarik dan memiliki prospek yang positif. Dia menuturkan harga batu bara saat ini mulai stabil, meskipun mengalami penurunan sejak awal tahun hingga berada di US$93,75 per ton pada bulan April–Mei 2025.
Namun, kata dia, sejak saat itu harga batu bara naik secara perlahan tapi pasti karena adanya permintaan yang terjaga dari India dan China.
Nico juga menyarankan investor untuk memperhatikan durasi investasi apabila ingin melakukan akumulasi saham-saham yang dilepas investor asing.
“Karena saat ini saham-saham tersebut masih terlihat menarik untuk jangka menengah hingga panjang,” ucapnya.
Nico melanjutkan apabila investor ingin mengikuti strategi investor asing dengan melepas saham-saham tersebut, maka semua akan kembali kepada kebijakan dan strategi masing-masing saat ini.
“Ada yang melihat secara jangka panjang masih terlihat positif, oleh sebab itu apabila ada koreksi jangka pendek, maka akan menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan akumulasi,” tutur Nico.
Sementara itu, untuk investor yang memiliki horizon investasi jangka pendek, maka rotasi sektor menjadi pilihan saat ini untuk mencari saham-saham yang mampu memberikan ruang untuk mengalami kenaikan.
Sebagai informasi, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp3,67 triliun selama sepekan terakhir, setelah sebelumnya mencetak net buy pada Juni.
Sementara itu, secara year to date, investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp48,8 triliun.
Saham-saham yang paling banyak dilepas asing selama sepekan terakhir adalah BBCA, BBRI, BMRI, ASII, dan ADRO.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.