Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Buka Suara soal Divestasi di AdMedika

Telkom (TLKM) buka suara terkait kabar akan menjual kepemilikannya atau divestasi AdMedika.
Pengendara sepeda motor melintasi tulisan The Telkom Hub di Jakarta, Minggu (9/6/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengendara sepeda motor melintasi tulisan The Telkom Hub di Jakarta, Minggu (9/6/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membuka suara terkait kabar akan menjual kepemilikannya atau divestasi bisnis kesehatan, AdMedika.

SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Ahmad Reza menjelaskan Telkom secara rutin melakukan evaluasi terhadap portofolio bisnis. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memastikan keselarasan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

“Apabila terdapat perkembangan, akan kami infokan secara resmi,” kata Reza, Rabu (4/6/2025).

Sebelumnya, Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir menjelaskan Telkom akan selalu mengevaluasi investasi yang dilakukan.

“Kami selalu evaluasi investasi-investasi kami. Evaluasi akan kami lakukan secara berkelanjutan,” ujar Honesti pada paparan publik pekan lalu. 

Meski demikian, Honesti tidak menyebut divestasi apa saja yang akan dilakukan TLKM pada tahun 2025 ini.

Bloomberg sebelumnya melaporkan Telkom tengah mengkaji kemungkinan divestasi unit bisnis kesehatannya, AdMedika dengan nilai transaksi US$100 juta. Menurut sumber yang mengetahui situasi menyebut, Telkom bekerja sama dengan penasehat dan mengukur minat dari calon pembeli Admedika atau PT Administrasi Medika.  

Pembahasan sedang berlangsung dan mungkin saja tidak akan berujung pada transaksi, kata sumber tersebut. 

Admedika didirikan pada 2002 dan bergabung dengan Telkom Group pada 2010 melalui PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra). Saat itu, Telkom setuju untuk membeli 75% saham Admedika dengan harga sekitar Rp128 miliar atau US$7,9 juta pada 2010.Dengan nilai jual tersebut, Admedika dinilai telah berkembang sejak akuisisi awal. Potensi return on investment (ROI) Telkom bisa mencapai lebih dari 12x lipat dalam 14 tahun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper