Bisnis.com, JAKARTA — Emiten panas bumi pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (3/6/2025). Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah pembagian dividen tahun buku 2024.
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Yurizki Rio menyampaikan bahwa para pemegang saham menyetujui alokasi laba bersih sebesar US$136,4 juta untuk dibagikan sebagai dividen, atau setara 85,11% dari total laba bersih perseroan.
“Dalam RUPST ini, para pemegang saham PGEO menyetujui alokasi laba bersih perusahaan, yang terdiri dari pembagian dividen sebesar US$136,4 juta dan penyisihan laba ditahan sebesar US$24 juta,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/6/2025).
Sepanjang 2024, PGEO mencatatkan laba bersih senilai US$160,49 juta, atau sekitar Rp2,67 triliun dengan asumsi kurs Rp16.666 per dolar AS. Angka ini mencerminkan penurunan tipis sebesar 1,89% dibandingkan laba bersih 2023 yang mencapai US$163,59 juta atau sekitar Rp2,72 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir Desember 2024, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$407,12 juta, naik tipis 0,20% dibandingkan dengan US$406,28 juta pada 2023. Pendapatan tersebut mayoritas berasal dari penjualan uap dan listrik yang mencapai US$390,53 juta.
Dari total tersebut, transaksi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berkontribusi sebesar US$240,51 juta, sementara PT PLN Indonesia Power menyumbang US$150,01 juta. Sisanya berasal dari production allowances pihak ketiga senilai US$16,58 juta.
Baca Juga
Jika dibandingkan dengan dividen tahun buku 2023 yang sebesar US$128,4 juta, pembagian dividen tahun ini meningkat 5,85%.
“Meski demikian, perseroan tetap menjaga profitabilitas yang solid, arus kas operasional yang kuat serta efisiensi biaya secara konsisten,” tutur Yurizki.