Bisnis.com, JAKARTA – Direktur PT Indosat Tbk. (ISAT), Ritesh Kumar Singh, resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada perseroan pada Senin (26/5/2025).
Melansir keterbukaan informasi, pengunduran diri direktur sekaligus chief commercial officer ISAT itu akan berlaku efektif pada tanggal 31 Juli 2025. Akan tetapi, manajemen tidak menerangkan alasan di balik pengunduran diri Ritesh dari kursi direksi.
”Pada tanggal 26 Mei 2025, perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Ritesh Kumar Singh sebagai Direktur Perseroan yang akan efektif pada tanggal 31 Juli 2025,” kata Sekretaris Perusahaan Indosat Reski Damayanti dalam laporannya, dikutip Selasa (27/5/2025).
Adapun Ritesh Kumar Singh telah bergabung bersama Indosat sejak 2019. Saat itu, dia memegang posisi sebagai Chief Marketing dan Chief Commercial Officer di Indosat Ooredoo hingga 2021.
Setelah Indosat dan PT Hutchison 3 Indonesia(H3I) merger pada 2022, Ritesh memegang posisi baru sebagai Chief Commercial Officer di perseroan.
Baru pada 15 Mei 2023, Ritesh diangkat sebagai direktur perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Jabatan Ritesh sebagai direktur ISAT sedianya berlangsung selama 4 tahun hingga 2027.
Baca Juga
Pria berkewarganegaraan India ini memiliki latar belakang pendidikan Diploma Manajemen Marketing di Monjee Institute of Management Studies. Selain itu, dia juga memiliki gelar Sarjana Teknik dari Amravati University, Maharashtra.
Sebelum bergabung dengan ISAT, dia pernah menjabat sebagai Chief Commercial Officer di Veon Bangladesh Operations selama 3 tahun dari 2017—2019.
Kinerja Indosat (ISAT)
Dari sisi kinerja keuangan, PT Indosat Tbk. (ISAT) membukukan laba bersih Rp1,31 triliun pada kuartal I/2025. Raihan laba Indosat itu tumbuh tipis lantaran terkontraksinya pendapatan dan beban pokok.
Mengutip laporan keuangan, Indosat melaporkan meraup pendapatan senilai Rp13,57 triliun, turun 1,86% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp13,85 triliun pada kuartal I/2024.
Pendapatan ISAT itu paling besar berasal dari jasa selular yang senilai Rp11,42 triliun, turun dibandingkan Rp11,65 triliun pada kuartal I/2024 lalu. Adapun, pendapatan MIDI dan telekomunikasi tetap masing-masing sebesar Rp1,96 triliun dan Rp196,74 miliar.
Sejalan dengan itu, beban penghasilan juga terkontraksi menjadi Rp10,78 triliun pada kuartal I/2025. Jumlah itu, turun 2,54% YoY. Hal itu membuat laba kotor ISAT berada pada Rp2,78 triliun, lebih baik dibandingkan Rp2,76 pada kuartal I/2024.
Setelah dikurangi pajak, laba bersih Indosat yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi sebesar Rp1,31 triliun pada kuartal I/2025, tumbuh 1,26% YoY dibandingkan Rp1,29 triliun pada kuartal I/2024.