Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Lunasi Utang Obligasi Rp1,28 Triliun

Adhi Karya (ADHI) melaporkan telah menyelesaikan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2022 Seri A senilai Rp1,28 triliun.
ADHI Tower
ADHI Tower

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) melaporkan telah menyelesaikan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2022 Seri A senilai Rp1,28 triliun.

Pembayaran itu telah dilakukan kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan diteruskan kepada pemegang obligasi pada tanggal jatuh tempo, 24 Mei 2025.

Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta mengatakan bahwa pelunasan tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan dalam memenuhi kewajiban kepada investor secara tepat waktu dan sesuai jumlah yang dijanjikan.

“ADHI menyampaikan apresiasi kepada para pemegang obligasi dan investor lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (26/5/2025). 

Dia menambahkan bahwa sepanjang tahun lalu, emiten BUMN Karya ini juga telah melunasi dua seri obligasi lainnya dengan total mencapai Rp947 miliar. 

Adhi Karya juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap pertama senilai Rp102,72 miliar pada 2024 dengan kupon 10,65% dan berjangka waktu tiga tahun.

Berdasarkan prospektus yang terbit di harian Bisnis Indonesia pada Juli 2024, aksi korporasi tersebut merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adhi Karya dengan target dana sebesar Rp5 triliun.

Sementara itu, terkait kinerja hingga akhir Maret 2025, ADHI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,68 triliun atau turun 36,10% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang meraih Rp2,63 triliun.

Pendapatan perseroan dikontribusikan oleh segmen teknik dan konstruksi sebesar Rp1,3 triliun; properti dan pelayanan Rp94,71 miliar; manufaktur menyumbang Rp213,03 miliar serta investasi dan konsesi Rp67,69 miliar.

Di tengah penurunan pendapatan usaha, perseroan turut memangkas beban pokok sebesar 40,68% year on year (YoY) menjadi Rp1,42 triliun. Hasilnya, ADHI membukukan laba kotor senilai Rp255,15 miliar atau tumbuh 12,59% YoY.

Raihan itu kemudian dikurangi dengan beban usaha yang mencapai Rp186,85 miliar, sehingga ADHI menorehkan laba usaha sebesar Rp68,3 miliar atau naik 19,35% YoY.

Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, ADHI mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp316,59 juta alias merosot hingga 96,88% secara tahunan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper