Bisnis.com, JAKARTA — Pembagian dividen oleh sejumlah emiten di pasar modal menjadi pemanis bagi harga saham. Lalu, seberapa jauh aksi pembagian dividen ini dapat mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan kehadiran dividen menjadi katalis positif bagi IHSG yang tengah bergerak volatil.
"Namun, kita harus perhatikan juga terkait dengan fundamental perusahaan dan dividen yield yang diberikan, menarik atau tidak. Apalagi saat ini situasi dan kondisi relatif terkendali, sehingga memberikan dorongan yang lebih positif bagi pelaku pasar dan investor untuk bisa masuk," kata Nico, Jumat (16/5/2025).
Apalagi, lanjut Nico, total transaksi juga mengalami kenaikan yang cukup baik, setelah sebelumnya pasar sepi transaksi. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa pembagian dividen juga membutuhkan situasi dan kondisi global yang kondusif agar mampu mendukung pergerakan IHSG ke depan.
Walaupun pembagian dividen menjadi katalis positif, Nico melihat hal ini tidak serta merta membuat IHSG dapat terlepas dari tekanan global.
"Karena bagaimanapun, kita adalah emerging market yang dekat dengan volatilitas sentimen global," tuturnya.
Menurutnya, pasar modal Indonesia membutuhkan sentimen global yang baik, dalam negeri yang kondusif, dan kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia untuk mendorong capital inflow untuk terus masuk ke dalam pasar Indonesia.
"Kalau sentiment global positif, dalam negeri kurang baik, rasanya kurang greget karena saat ini banyak negara lain yang lebih menarik daripada Indonesia," ucapnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), setidaknya investor asing sudah masuk lagi ke pasar saham domestik dengan nilai beli bersih atau net buy Rp5 trliun pekan ini.
Kembalinya dana asing ke lantai bursa tidak lepas dari deeskalasi perang dagang, ketika AS dan China menangguhkan pengenaan tarif satu sama lain selama 90 hari.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.