Bisnis.com, JAKARTA — PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) menjadwalkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan RUPS luar biasa pada akhir Juni 2025. Gelaran tersebut merupakan yang pertama setelah YUPI melantai di Bursa Efek Indonesia.
Para pemegang saham yang berhak menghadiri atau diwakili dalam RUPST dan RUPSLB adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dan/atau pemilik saldo saham perseroan pada sub rekening efek di penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2 Juni 2025 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
RUPST dan RUPSLB ini merupakan kali perdana setelah YUPI melantai di BEI pada 25 Maret 2025.
Meski belum mengumumkan mata acara RUPST, salah satu agenda yang biasanya dibahas dalam acara tersebut adalah penentuan penggunaan laba bersih perusahaan. Penggunaan itu umumnya mencakup alokasi untuk dividen dan laba ditahan.
Merujuk prospektus IPO Yupi Indo Jelly Gum, manajemen perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham perseroan hingga 80% dari laba bersih.
Penentuan pembagian dividen didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku telah seluruhnya dipenuhi dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan sebaliknya berdasarkan Anggaran Dasar.
“Dividen yang akan dibagikan perseroan akan dibayarkan dalam bentuk tunai dan dalam mata uang rupiah.”
Di sisi kinerja keuangan, YUPI mengantongi pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp699,65 miliar pada 2024. Capaian itu turun 9,37% year-on-year (YoY) dari Rp772,05 miliar pada 2023.
Meski begitu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih YUPI mampu meningkat 8,44% YoY dari Rp154,2 miliar pada 2023 menjadi Rp167,22 miliar. Alhasil, dividen per saham YUPI meningkat menjadi Rp20 dari Rp19.
Apabila dikalkulasi menggunakan rasio dividen maksimal sebesar 80%, YUPI berpotensi membagi dividen sebesar Rp133,77 miliar atau Rp16 per saham.