Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.827,75 pada perdagangan Kamis (8/5/2025). Penurunan indeks komposit terjadi seiring dengan rontoknya saham-saham big cap.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penurunan sebesar 1,42% atau 98,47 poin menuju posisi 6.827,75. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 6.945,98 dan sempat menyentuh level tertingginya di 6.965,93.
Tercatat, sebanyak 228 saham meningkat, 393 saham turun, dan 184 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.909 triliun.
Pada perdagangan hari ini, seluruh saham yang masuk dalam jajaran berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps kompak mengalami pelemahan.
Dari jajaran tersebut, koreksi terbesar dibukukan oleh saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) sebesar 4,14% menuju level Rp11.000 per saham. Selanjutnya, ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turun 3,23% menjadi Rp4.790.
Selain itu, ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 3,07% ke Rp3.790 dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 2,46%.
Baca Juga
Di sisi lain, saham top gainers hari ini dihuni oleh saham IPO PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) yang melonjak 34,85% menuju level Rp178 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) yang naik 34,33%.
Adapun saham paling boncos atau top losers ditempati oleh PT Benteng Api Technic Tbk. (BATR) yang terkoreksi 14,81% menjadi Rp69, dan saham PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) melemah 14,77% menuju Rp150 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG ditutup melemah 0,52% ke level 6.889,67 pada perdagangan sesi pertama.
Secara teknikal, lanjutnya, terdapat pola death cross di area overbought pada indikator Stochastic RSI, serta pergerakan histogram MACD cenderung sideways.
“Kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 6.850 sampai dengan 6.900 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” ujarnya dalam riset harian.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.