Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang SUN Laris Manis, Penawaran Masuk Investor Tembus Rp80 Triliun

Pemerintah menghimpun dana Rp30 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pada Selasa (6/5/2025).
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menghimpun dana Rp30 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pada Selasa (6/5/2025). 

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan melaporkan total penawaran yang masuk dalam lelang SUN mencapai Rp80,85 triliun. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan lelang sebelumnya Rp77,5 triliun pada 22 April 2025. 

Lebih terperinci, penawaran masuk paling besar mengalir ke instrumen SUN seri FR0104 sebesar Rp43,16 triliun. Disusul oleh SUN seri FR0103 dengan incoming bids Rp18,43 triliun, FR0106 Rp5,56 triliun, FR0107 Rp3,34 triliun, FR0102 Rp2,76 triliun, dan FR0105 Rp1,26 triliun.

Sementara itu, Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12260507 mencatat total penawaran masuk investor sebesar Rp5,32 triliun dan SPN12250807 sebesar Rp1 triliun.

“Total nominal yang dimenangkan dari kedelapan seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp30 triliun,” tulisnya dalam keterangan pers, dikutip Rabu (7/5/2025).

Pada perkembangan lain, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervariatif pada sesi perdagangan kemarin. 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5 tahun (FR0104) turun sebesar 3 basis poin (bps) ke level 6,58%, dan yield SUN Benchmark 10 tahun (FR0103) naik sebesar 1 bps ke level 6,87%. Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10 tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1 bps ke level 6,88%. 

“Level yield curve SUN 10 tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6,82%-7,02%,” tulis Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe dalam riset, Rabu (7/5/2025).

Sementara itu, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif bagi pasar obligasi, terimplikasi dari penurunan yield US Treasury (UST). Yield curve UST 5 tahun turun sebesar 5 bps menjadi 3,90%, dan yield curve UST 10 tahun turun sebesar 6 bps menjadi 4,30%.

Adapun, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia bertahan di 97 bps. Para pelaku pasar menanti hasil FOMC Meeting The Fed Mei yang akan diumumkan malam ini.

Amir mengatakan BNI Sekuritas melihat adanya potensi harga dan yield instrumen SBN berdenominasi rupiah akan cenderung bergerak sideways. 

Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor a.l. SUN seri FR0094, FR0096, dan FR0103.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper