Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

S&P Global: Danantara Jadi Perhatian Utama Investor Asing

Pembentukan Danantara dinilai sebagai titik balik yang dapat mengubah arah kebijakan ekonomi, struktur tata kelola BUMN, dan peta investasi asing di Indonesia
Logo Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Jakarta, Selasa (19/11/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Logo Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Jakarta, Selasa (19/11/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Investor global kini menaruh perhatian besar terhadap arah kebijakan Danantara Indonesia, menyusul pembentukannya yang berpotensi mengubah peta tata kelola BUMN, ekonomi nasional, dan daya tarik investasi asing. 

Xavier Jean, Managing Director, Sector Lead, Corporate Ratings untuk kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara S&P Global Ratings, menilai bahwa Danantara kini telah menjadi salah satu perhatian utama para investor global. 

“Para investor asing menunjukkan minat yang meningkat terhadap Danantara, meskipun isu ini masih dianggap kompleks dan penuh ketidakpastian,” kata Xavier dalam seminar Pefindo dan S&P Global Ratings, di Jakarta, Rabu (7/5/2025). 

Menurutnya, kompleksitas ini timbul karena para pelaku pasar melihat akan adanya perubahan besar di Indonesia. Namun, hal itu belum memiliki kejelasan mengenai arah kebijakan pemerintah, proses birokrasi, dan detail regulasi sektor terkait. 

Xavier menyatakan bahwa Danantara bukan hanya soal kelembagaan, tetapi merupakan sinyal penting mengenai bagaimana struktur ekonomi dan politik Indonesia akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

“Isu tersebut mencerminkan arah baru yang akan ditempuh Indonesia, baik dari sisi politik, ekonomi, maupun struktur pemerintahan. Hal ini sebabnya isu terkait dengan Danantara begitu krusial bagi para investor,” ucapnya.

Di samping itu, salah satu faktor fundamental yang juga disoroti adalah pendekatan Danantara dalam mentransformasi BUMN. Xavier menuturkan apakah Danantara akan mempertahankan pendekatan sebelumnya yang fokus pada pembangunan infrastruktur atau melakukan pendekatan baru yakni mendorong partisipasi. 

“Pendekatan dekade sebelumnya fokus pada pembangunan infrastruktur dan percepatan investasi. Dampaknya besar bagi ekonomi, tetapi menunjukkan kebutuhan akan kontrol dan tata kelola yang lebih baik. Sementara itu, pendekatan terbaru mendorong efisiensi, transparansi, dan partisipasi investor,” ucapnya.

Menurut Xavier, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun, perhatian investor asing menyangkut kejelasan arah yang akan diambil Danantara ke depan.

“Dokumen Danantara yang dirilis Februari lalu memang sangat komprehensif, tetapi masih minim detail teknis. Investor butuh kejelasan implementasi agar bisa menilai potensi dan risiko dengan lebih akurat,” pungkas Xavier.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper